Pertanyaan Pembaca Tribunnews.com:
Dokter Anastasia,
Saya seorang cewek berusia 15 tahun. Gigi geraham paling depan bagian atas saya gingsul, Dok.. Seandainya dicabut, apakah kira-kira bisa tumbuh lagi, ya Dok? Mohon penjelasannya. Terimakasih, ya Dok..
(Beselftic, 15 tahun)
Jawaban:
Dear Kakak Beselftic, terimakasih atas pertanyaannya, yea..
Semoga saya tidak keliru. terkait jenis gigi pada rahang atas yang Kakak maksudkan, saya kira kemungkinannya ada dua, yakni:
- Merupakan gigi geraham kecil pertama permanen yang biasa disebut sebagai gigi premolar permanen pertama. Itu andai gigi yang Kakak maksudkan merupakan gigi permanen.
- Tetapi, andai ternyata itu merupakan gigi susu, maka bisa jadi itu merupakan gigi geraham besar susu pertama yang biasa disebut gigi molar susu pertama yang karena satu dan lain hal belum tanggal, dan kemungkinan telah terdesak posisinya ke arah dekat pipi akibat desakan pertumbuhan gigi permanen penggantinya, sehingga memunculkan tampilan sebagai gigi gingsul. Gigi yang umumnya sudah tanggal pada kisaran usia 10 tahun, dan digantikan oleh gigi geraham kecil pertama permanen.
Karena faktanya di dalam klinik tidak jarang saya menemui gigi susu yang masih vital dan utuh masih ada di dalam rongga mulut sebagian dari kita, di rentang usia yang semestinya sudah tidak terjadi demikian.
Ada yang posisinya berada dekat dengan gigi permanen penggantinya sehingga tampilannya sebagai gigi gingsul, ada pula yang berada di posisi lengkung ideal gigi-geligi karena dari pemeriksaan foto Rontgen ternyata gigi permanen penggantinya memang tidak ada, ataupun ada tetapi tetap tertanam di dalam rahang dan tidak bererupsi ke rongga mulutnya.
Nah, andai gigi gingsul yang Kakak maksudkan tersebut merupakan jenis gigi susu, saya kira di usia 15 tahun umumnya gigi permanen penggantinya sudah tumbuh dan bererupsi. Jadi, pencabutan gigi tersebut tidak lalu diikuti oleh tumbuhnya gigi di bawahnya.
Kecuali andai oleh satu dan lain hal, erupsi gigi permanen penggantinya memang terlambat. Sehingga pencabutan gigi susu tersebut lalu akan diikuti oleh proses erupsi gigi permanen penggantinya. Atau, terjadi kondisi anomali di mana gigi permanen penggantinya ada tetapi tertanam di posisi yang jauh. Sehingga pencabutan gigi tidak lalu otomatis akan diikuti oleh erupsi sang gigi permanen penggantinya.
Tetapi, andai gigi gingsul tersebut merupakan gigi permanen kecil pertama, maka sudah bisa dipastikan bahwa tidak akan ada gigi pengganti yang akan menggantikannya kelak, pasca pencabutan.
Tetapi secara estetik biasanya tidaklah mengganggu. Sebab umumnya, bagi yang menghendaki susunan gigi-geliginya berada di lengkung ideal, maka posisi gigi gingsul tersebut akan dirapikan melalui tahapan perawatan orthodontia dengan pencabutan gigi maupun tanpa pencabutan gigi. Kecuali andai kondisi gingsulnya gigi tersebut tidak dirasakan mengganggu, dan bermaksud dipertahankan tanpa merapikannya.
Demikianlah, Kakak. semoga jawaban saya di atas dapat dipahami dengan jelas oleh Kakak, dan bermanfaat. Tetaplah peduli terhadap kondisi tubuh diri sendiri, dan senantiasa menjaganya sebagai berkah demi kebaikan hidup dan kehidupan, yea Kak..
Salam sehat dari saya untuk seluruh keluarga Kakak..
D-smile, 1 Mei 2013 19:20 WIB