Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar Naisyah Azikin mengimbau warga mewaspadai demam berdarah memasuki musim hujan berkisar Oktober-November.
"Sebenarnya, seperti biasa puncak demam berdarah itu pada bulan Januari, tapi mencegah itu lebih baik. Memasuki musim hujan, warga harus antisipasi. Perhatikan tempat genangan air, lubang, yang bersih, karena di situlah biasanya nyamuk Aedes Aegypti," kata Naisyah, Minggu (6/10/2013).
Langit kota Makassar mendung disertai hujan sore tadi. Ini diduga hujan perdana sekaligus mengkhiri musim kemarau beberapa bulan terakhir.
Naisyah menyampaikan, bagi warga yang tinggal di lingkungan yang airnya jorok dekat kanal, tidak perlu khawatir nyamuk demam berdarah. Namun ia mengimbau tetap gencar gerakan bersih lingkungan, nyamuk non-aides kerapkali meramaikan lingkungan yang dimaksud.
"Kalau airnya jorok itu bukan nyamuk aides. Nyamuk aides itu suka yang air bersih. Cekungan kecil yang terisi air bersih itu kesukaan nyamuk aides, kaleng bekas dan sebagainya ini perlu diwaspadai," tambahnya.
Naisyah menjelaskan, perkembangan nyamuk Aides Agipty sangat cepat begitu pula penyebaran virusnya. Masyarakat perlu waspada pada jam-jam tertentu, yakni antara pukul 06.00-10.00 atau 13.00 hingga jelang Magrib saat nyamuk itu menyebar.
Adapun tanda-tanda seseorang terkena demam berdarah bisa dilihat dari gejala suhu badan mendadak naik, dua-tiga hari kemudian panas badan turun drastis, lalu timbul bintik-bintik merah di kulit.
"Jika menemukan tanda-tanda seperti itu maka segeralah ke rumah sakit untuk penindakan medis," ujarnya.