TRIBUNNEWS.COM - Banyak orangtua yang mencari cara agar bayi cerdas.
Perkembangan kognitif (intelektual) sejatinya merupakan perkembangan pikiran.
Perkembangan inilah yang bertanggung jawab terhadap pembentukan mental, penyelesaian masalah, penilaian, bahasa, pemahaman sebab akibat, pengambilan keputusan, serta ingatan karena dikendalikan dari otak, perkembangan kognitif kerap dikaitkan dengan kecerdasan.
Menurut Piaget, pada bayi, perkembangan kognitif berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
Karena itulah, orangtua memegang peranan penting dalam memaksimalkan perkembangan kognitif anak usia 0—12 bulan.
Bagaimana caranya?
Dra. Lina E. Muksin, M.Psi., Senior Consultant Propotenzia, Bogor, memberikan 10 kiat yang dapat dijadikan acuan orangtua untuk memaksimalkan kognitif bayinya.
Berikut 10 cara agar bayi cerdas.
1. Pada bulan-bulan awal, berikan stimulasi sensoris.
Pada bayi, pemahaman akan sesuatu berawal dari kemampuan sensorisnya.
Ini berarti, khususnya di usia-usia awal (0—6 bulan), bayi menerima informasi tentang lingkungan di sekitarnya melalui pancaindra.
Setiap penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, serta perabaan yang dilakukannya, akan menimbulkan berbagai sensasi yang pada akhirnya menciptakan suatu pemahaman pada otak bayi.
Usapan handuk di tubuhnya seusai mandi, contoh, akan merangsang perkembangan kognitifnya, karena dari usapan tersebut bayi belajar mengenai tekstur kain handuk yang lembut.
2. Hindari overstimulasi dan suara-suara yang mengganggu.
Suara berisik akan memengaruhi konsentrasi.
Ini pun berlaku pada bayi. Ia membutuhkan ketenangan ketika tengah membentuk pemahaman tentang sesuatu.