TRIBUNNEWS.COM - "Silakan berikan resep ini kepada apoteker," berikut kalimat yang sering diucapkan para dokter usai melayani pasiennya.
Dengan kertas yang berisikan tulisan khas beberapa resep obat, yang hanya bisa dibaca oleh apoteker.
Kita sebagai orang yang bukan dalam bidang kedokteran maupun farmasi pasti bingung membaca resep ditulis dokter.
Tulisan dokter identik dengan tulisan cakar ayam, alias jelek banget.
Benarkah demikian ?
Dikutip dari artikel kompasiana.com oleh akun dengan nama Bu Anni/Pujinurani (Mengapa Tulisan Dokter Mirip Sandi Rumput ?) tulisan dokter jelek karena disengaja.
Resep adalah berisi petunjuk/perintah dokter yang lengkap dan harus akurat mengenai beberapa hal dan tidak boleh hanya apoteker tertentu yang mengerti membacanya.
Perawat, keluarga pasien dan si pasien sendiri harus mengerti obat apa yang akan dibelinya.
Misalnya di contoh obat injeksi yang saya tulis di atas, disitu ada:
- Nama obat: san*****.
- Bentuk obatnya: vial, berarti botol injeksi.
- Jumlahnya: no.I
- Dosisnya 3 x 8 unit (harus ditulis lengkap 'unit' jangan disingkat 'u' saja, karena bisa dibaca '0' dan pasien diinjeksi 80 unit dan bisa fatal).
- Cara suntiknya s.c (subcutan) dibawah kulit, sebelum otot.