TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini masih banyak masyarakat yang belum memahami cara mengenali gejala alergi.
"Tapi ada yang sudah tahu mengenai alergi tapi mencoba mengira-ngira atau mengambil solusi sendiri," kata Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FK UI DR. Dr. Herqutanto, MPH, MARS saat Tanggap Alergi Day di arena Car Free Day di Jalan Thamrin, Minggu (17/4/2016).
Dikatakannya, Data World Allergy Organization (WAO) 2011 menunjukkan bahwa angka prevalensi alergi mencapai 30-40 persen dari total populasi dunia.
Tingginya angka ini disebabkan pola hidup masyarakat yang berubah yang menghasilkan lingkungan yang rentan menimbulkan penyakit alergi.
"Ini disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai alergi, seperti mengenali faktor risiko maupun kesalahan dalam menangani alergi anak," katanya.
Alergi memiliki dampak lebih dari sekedar gangguan atau gejala pada pernafasan, kulit, atau pencernaan.
Jangka panjang bisa berdampak bagi kesehatan seperti timbulnya asma dan rhinitis serta meningkatnya risiko penyakit degeneratif, dan juga dampak sosial seperti harus sering ke dokter.
"Alergi akan meningkatnya pengeluaran untuk kesehatan, berkurangnya produktivitas orangtua, prestasi belajar anak yang menurun karena sering sakit, dan dampak sosial lainnya," katanya.
Karena dampak yang besar dan berkelanjutan itu, perlu pengamatan terhadap alergi sedini mungkin, yaitu kepada anak-anak sejak usia dini.
Tanggap Alergi Day dimaksudkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang alergi dan risikonya, membekali masyarakat dengan informasi yang tepat, dan berupaya mengubah perilaku agar masyarakat dapat lebih tepat menanganinya.
Olivier Pierredon, Presiden Direktur PT Sarihusada mengatakan pihaknya selain berkomitmen mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak, juga berkomitmen memberikan edukasi mengenai alergi.
"Kami hadirkan penyediaan alat edukasi seperti website alergianak.com maupun kampanye edukasi Bunda Tanggap Alergi dengan 3K yakni langkah praktis dalam mengatasi alergi yaitu Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan,“ katanya.