Hal ini karena makanan tersebut mengandung raffinose yang memicu seseorang sering kentut.
Raffinose sulit dicerna oleh lambung dan usus kecil.
3. Terlalu banyak udara
Kentut bisa berasal dari gas yang dihasilkan di usus besar kita.
Lainnya, bisa juga dari udara yang masuk ke saluran pencernaan kita.
Hal ini disebut aerophagia karena makan terlalu cepat, makan permen, atau bisa karena banyak minum minuman berkarbonasi.
Kabar baiknya, jika banyak menelan udara, kentut yang keluar cenderung tidak berbau.
4. Sulit menyerap nutrisi
Sering kentut juga bisa terjadi ketika sistem pencernaan sulit menyerap nutrisi tertentu.
Setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap berbagai jenis makanan.
Tetapi, umumnya bermasalah dengan penyerapan laktosa.
5. Penyakit
Jika intensitas kentut mengalami perubahan dari hari ke hari, waspadai adanya penyakit pada sistem pencernaan.
Menurut dokter Raymon, sering kentut, merasa perut bergas dan kembung bisa jadi gejala diare atau sembelit.
Bahkan, jika kentut terlalu sering dan berbau tak sedap bisa jadi gejala IBS (Irritable bowel syndrome) dan penyakit celiac. (*)