TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang akan terganggu akibat penyalahgunaan narkoba.
"Efeknya gangguan jantung akan muncul mulai gangguan ringan hingga berat dan dapat menyebabkan kematian," kata dr. Teuku Istia Muda Perdana, SpJP, FIHA dari RS Jantung Diagram-Siloam Hospital Grup, Kamis (27/10/2016).
Saat mengonsumsi narkoba jenis kokain, amfetamin, dan ekstasi menyebabkan peningkatan hormon katekolamin yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras.
Ini akan memicu peningkatan tekanan darah mendadak sehingga kebutuhan oksigen otot jantung akan meningkat.
"Bila tidak tercukupi menyebabkan keadaan kekurangan oksigen pada otot jantung atau iskemia hingga terjadi kematian otot jantung atau infark,” urainya.
Saat mengalami kerusakan pada otot jantung, akan menggaggu fungsi pompa jantung, serta gangguan orama jantung, baik denyut jantung menjadi sangat cepat hingga henti jantung.
Semementara untuk zat LSD dan psilocybin (dikenal dengan nama Mushroom) yang bersifat halunisasi.
Ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah namun peningkatannya tidak sejauh seperti yang disebabkan oleh golongan kokain dan amfetamin.
“Efek yang jarang terjadi tetapi cukup serius adalah gangguan irama jantung berupa takiaritmia, di mana denyut jantung meningkat menjadi sangat cepat,” katanya.
Bagaimana morfin dan ganja? "Zat ini menyebabkan ketergantungan dan memberikan sensasi ‘fly’ pada penggunanya.
Makin tinggi dosis, semakin besar efek dari morfin dalam menurunkan kerja jantung," katanya.
Gangguan lain ditemukan pada pengguna morfin adalah edema paru yaitu kondisi paru-paru terendam cairan yang dapat berakibat fatal.