Nama panggilan bocah itu Echa, dan kondisinya itu dibagikan akun Facebook Moel Ya Lo Ve yang diduga adalah ayahnya.
Kondisi yang dialami Echa ini memang unik, belum ada diagnosa khusus dari dokter tentang fenomena yang dialaminya.
Penelusuran banjarmasinpost.co.id, apa yang dialami Echa agak mirip dengan yang namnya Sindrome Kleine-Levin (disingkat KLS).
Dikutip dari wikipedia, Sindrome Kleine-Levin adalah penyakit syaraf langka yang membuat penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya.
Penderita bisa tertidur selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bisa berbulan-bulan, tergantung pada berapa lama penyakit itu muncul/kambuh.
Penderita bisa bangun hanya untuk makan atau pergi ke kamar mandi.
Penderita bisa dibangunkan oleh orang lain, tetapi penderita selalu mengeluh merasa capek dan letih.
Ketika penderita bangun penderita bertingkah seperti anak kecil karena sebagian memorinya ingatannya terhapus pada saat penderita tertidur, banyaknya ingatan yang terhapus tergantung dari seberapa lama penderita tidur.
Penderita sensitif terhadap suara dan cahaya ketika bangun.
Penyakit ini kambuh tanpa peringatan.
Sebagian penelitian di Amerika Serikat mempercayai penyebab penyakit KLS adalah mutasi gen atau DNA yang dibawa oleh orang tua penderita. Tetapi penyebab pasti KLS masih belum diketahui.
Diutip dari tulisan seorang dokter Widodo Judarwanto di kompasiana, edisi 17 Agustus 2011, Penderita KLS sering keliru didiagnosis dengan gangguan kejiwaan.
Periode mengantuk , hyperphagia , dan penarikan diri dari lingkungan mirip gangguan depresi berat.
Penyakit itu tak bisa disembuhkan, namun ada sejumlah terapi yang bisa meningkatkan kualitas hidupnya.
Namun, untuk kasus Echa perlu diagnosa lebih mendalam untuk mengetahui apa yang dideritanya.