News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah Difteri

Hentikan Wabah Difteri di Indonesia, Pemerintah Bakal Lakukan ORI! Simak Penjelasan Ahlinya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang murid ketakutan ketika petugas medis memberikan suntikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) di SDN Bawakaraeng 3, jl Gunung bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Rabu (15/10). Kegiatan imunisasi itu merupakan bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) guna memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dipenghujung 2017 Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri pada anak semakin meluas dan menyebar di hampir diseluruh wilayah Indonesia.

Data terbaru dari kementrian kesehatan Desember 2017, menunjukan bahwa wabah difteri sudah tersebar di 20 provinsi dan 95 kabupaten kota.

Menurut Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp. A(K),
Staff Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, adat 3 cara untuk menanggulangi wabah penyakit difteri, yaitu imunisasi, imunisasi dan imunisasi.

Dengan kata lain, satu-satunya yang dapat dilakukan untuk mengatasi wabah ini hanya Imunisasi.

Hartono menungkapkan, sebagai solusi KLB difteri pemerintah mencanangkan imunisasi ORI (Outbreak Renponse Imunisasion).

"ORi adalah imunisasi tambahan tanpa memandang riwayat imuniasi sebelumnya," paparnya.

"Mekanisme imumisasi ORI, jika seorang terjangkit penyakit difteri maka semua orang di desa tersebut harus di imunisasi, tanpa kecuali." Papar dr. Hartono.

Baca: Difteri Akan Mudah Menular Jika Kondisi Tubuh Seperti Ini

Sesuai rencana, imunisasi ulang serentak alias ORI akan dimulai pada tanggal 11 Desember 2017.
Setelah tahap pertama selesai, tahap kedua akan dilaksanakan 11 Januari 2018 dan tahap ketiga pada 11 Juli 2018.

Sasaran umur pun diperluas dari usia 1 tahun sampai 19 tahun.

Imunisasi pertama akan dilakukan di 3 Provinsi yang memiliki kasus difteri paling banyak, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Selain karena kasusnya paling banyak, kepadatan penduduk di 3 provinsi tersebut juga tinggi.

Hartono berpesan, masyarakat harus mendukung kebijakan pemerintah ini agar dapat terselenggara dengan berhasil.

Untuk mencegah perluasan wabah difteri Bunda dan keluarga sebaiknya ikut berpartisipasi agar wabah difteri bisa berhenti dan tidak menyebar lagi. (Nakita/Nia Lara Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini