TRIBUNNEWS.COM – Kecap, bahan masakan berwarna hitam ini adalah salah satu saus khas Indonesia yang memang cukup digemari dan banyak digunakan sebagai bahan utama pada berbagai masakan. Peran kecap juga cukup penting di industri kuliner Indonesia. Hampir sebagian besar kuliner Indoneia menggunakan kecap manis dalam proses memasaknya.
Cita rasa masakan akan menjadi semakin lezat ketika ditambahkan kecap manis karena membuat masakan lebih kaya aroma dan rasa lebih mantap. Olahan masakan yang ditumis, digoreng atau dibakar akan bercita rasa lebih lezat ketika ditambahkan kecap manis. Misalnya, nasi goreng, mie goreng, sate dan masih banyak lagi kuliner Nusantara.
Orang Indonesia yang menjadi diaspora di berbagai negara juga sangat mengandalkan kecap manis sebagai komponen utama menyiapkan menu masakan di mana mereka tinggal dan menjadi pelepas rindu pada masakan Tanah Air.
Sayangnya, kecap manis umumnya mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Itu membuat kita harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsinya agar tidak terkena risiko menderita berbagai macam penyakit, seperti diabetes misalnya.
Merespon kekhawatiran tersebut, sekaligus memenuhi kebutuhan kecap manis yang rendah gula, Kecap Bango meluncurkan produk terbaru Bango Light, Kecap dengan perpaduan sempurna rasa manis dan gurih dengan kandungan gula yang lebih rendah.*
Jika Anda ingin memulai hidup yang lebih sehat, Anda bisa memulainya dengan mengganti kecap menggunakan Bango Light. Produk ini dapat menjadi alternatif bagi Anda yang ingin mengontrol kadar gula tubuh, karena kandungan gula di dalamnya lebih rendah dibanding kecap manis Bango reguler.
Bango Light dibuat dari bahan-bahan alami pilihan, seperti Stevia yakni pemanis buatan alami, dan juga Mallika kacang kedelai hitam berkualitas tinggi. Meski memiliki kadar gula yang lebih rendah, Bango Light tetap memiliki cita rasa yang manis, kental dan tentunya nikmat. Bango Benar-Benar Kecap.
Jadi, Anda tetap bisa menikmati berbagai makanan dengan olahan kecap manis namun lebih sehat tentunya!
*kandungan gula lebih rendah 30% dibandingkan kecap Bango reguler
Penulis: Dessita Chairani / Editor: Choirul Arifin