News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Scoliosis Ternyata Bisa Berdampak Serius bagi Wanita Hamil

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seminar bertajuk Terapi Non-Operasi: Harapan Baru Bagi Pasien Scoliosis-Memilih Brace yang Tepat dan Efektif, yang digelar di restoran kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wanita hamil cenderung mengalami nyeri punggung atau dikenal dengan istilah back pain.

Namun, bagaimana efeknya jika wanita hamil itu merupakan penderita kelainan tulang belakang atau scoliosis?

Ditemui usai menggelar seminar 'Terapi Non-Operas: Harapan Baru Bagi Pasien Scoliosis-Memilih Brace yang Tepat dan Efektif', Ahli Fisioterapi dan Anatomi Labana Simanihuruk, B.Sc menyampaikan tanggapannya.

Ia mengatakan penderita scoliosis yang tengah dalam kondisi hamil, akan merasakan nyeri punggung yang sangat luar biasa.

"Kalau wanita yang mempunya scoliosis itu memang punya kendala backpainnya jadi sangat parah waktu hamil," ujar Labana, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Bahkan pada dasarnya, kondisi tersebut bisa menjadi indikator penyebab wanita penderita sulit untuk memiliki keturunan. Hal itu karena scoliosis bisa menyerang jaringan saraf hingga reproduksi.

"Karena kebetulan scoliosis itu ada efek jaringan (dari) saraf ke reproduksi," kata Labana.

Oleh karena itu, penanganan scoliosis sejak dini harus dilakukan. Terutama saat wanita tersebut masih dalam usia belia, sehingga bentuk kurva bisa segera dikoreksi melalui penggunaan alat penunjang tubuh (brace).

Tentunya brace bisa digunakan jika kurva berada di atas angka 20 derajat. Jika penderita telah mencapai kurva di atas 60 derajat, maka penderita harus segera mengkonsultasikan pada dokter bedah.

Pengkoreksian scoliosis sejak dini sangat penting, agar para wanita yang hendak berkeluarga atau memiliki keturunan busa terhindari dari penyakit yang bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani serius.

Baca: Hati-hati, Faktor Genetik dan Angkat Beban Berat Bisa Sebabkan Munculnya Scoliosis

"Makanya pentingnya scoliosis itu dikoreksi (ditangani) saat masih muda, supaya begitu seorang wanita sampai ke usia berkeluarga dan punya anak, hal-hal itu udah tertangani terlebih dulu," pungkas Labana.

Penggunaan brace merupakan salah satu terapi non-operasi selain observasi, latihan fisik, terapi alternatif dan komplementer.

Alat tersebut diyakini bisa memperbaiki struktur tulang belakang pasien scoliosis, tanpa melakukan operasi. Namun hal itu tergantung pada usia dan seberapa parah bentuk kurva penderita tersebut.

Pemakaian brace juga pada umumnya membutuhkan waktu sekira 2 tahun untuk bisa mengembalikan posisi tulang pada posisi normal.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini