Sutopo juga menjelaskan, dokter sebenarnya menyarankan dirinya untuk banyak istirahat.
Lanjutnya, karena kanker itu menyebar pada saat penderita mengalami stres atau kelelahan.
"Itu kenapa beberapa kali saat saya CT scan, dalam kondisi badan saya lemah, kelelahan dan stres, terlihat sekali menyebarnya ke mana," imbuh Sutopo.
Namun, Sutopo mengucapkan jika hatinya merasa tenang dan gembira, penyebaran penyakit dalam tubuhnya akan terdeteksi kecil.
"Tapi kalau hati kita dalam kondisi tenang dan gembira, terdeteksi kecil (penyebarannya)," papar pria yang baru berulang tahun ke-49 tahun itu.
Oleh sebab itu, dokter menyarankan Sutopo lebih banyak beristirahat agar Penyebaran kanker paru yang dideritanya tidak menyebar terlalu cepat.
Kendati demikian, Sutopo tidak bisa beristirahat ketika ada bencana seperti saat ini.
Pasalnya, menurut dia, setiap orang membutuhkan infromasi.
"Semua media dan masyarakat menunggu saya menyampaikan informasi. Karena kalau saya yang menyampaikan informasi, kata masyarakat, (infonya) detail, komperehensif, dan masyarakat akhirnya tenang," bebernya.
Sebelumnya, Sutopo memang pernah menyatakan bahwa dirinya akan tetap bekerja seperti biasa untuk memberikan informasi kebencanaan.
Semua itu diniatkannya untuk ibadah.
"Diniatkan ibadah. Saya akan bekerja seperti biasa, melayani wartawan yang akan wawancara," katanya.