TRIBUNNEWS.COM - Ibu hamil pasti pernah merasakan tendangan bayi dalam kandungannya. Dan kondisi itu membuat Anda makin tidak sabar akan kehadirannya.
Selain itu, tendangan bayi dalam kandungan membuat Anda merasa istimewa dan memungkinkan pasangan Anda untuk berinteraksi dengan bayi.
Tendangan bayi dalam kandungan juga menunjukkan bahwa janin mengalami pertumbuhan yang sehat.
Berikut beberapa fakta yang sulit dipercaya namun akan menjawab rasa penasaran Moms:
1. Menandakan perkembangan normal dan kesehatan bayi
Tendangan bayi dalam kandungan menunjukkan bahwa bayi Moms berkembang dengan baik di dalam kandungan. Anda dapat memahami bahwa bayi aktif, mereka berbalik, jatuh, berguling, dan menendang di dalam rahim.
Selain itu, perasaan atau kepekaan bisa dialami di perut saat bayi merentangkan anggota tubuhnya. Gerakan-gerakan ini menjadi jelas Moms rasakan saat tahap akhir kehamilan.
2. Bayi cenderung merespons rangsangan eksternal
Tendangan bayi sebagai respons terhadap beberapa perubahan di lingkungan sekitarnya. Rangsangan eksternal seperti makanan yang Anda makan atau suara yang berbeda dapat membuat bayi bergerak atau mendendang.
- Respons terhadap suara
Selama minggu ke 20, janin mulai mendengar suara nada rendah dan secara bertahap mulai suara bernada tinggi saat kehamilan. Gerakan-gerakan ini menunjukkan pertumbuhan normal bayi.
- Respons terhadap makanan
Makanan yang dikonsumsi selama hamil memperkenalkan bayi ke berbagai rasa melalui cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Rasa ini dapat membuat bayi bergerak jika mereka suka atau tidak menyukainya.
3. Tendangan bayi meningkat saat berbaring ke samping
Anda bisa merasakan lebih banyak tendangan jika Moms tidur di sisi samping. Ini karena suplai darah ke bayi meningkat saat berbaring di sisi kiri atau kanan, sehingga meningkatkan gerakan mereka.
4. Tendangan dirasakan setelah sembilan minggu
Perasaan untuk mengelus perut selama tahap awal kehamilan adalah indikasi gerakan bayi. Pergerakan dimulai sekitar minggu ketujuh kehamilan, yang sangat dini bagi ibu hamil untuk merasakannya.
Biasanya, bayi mulai menendang setelah sembilan minggu kehamilan saat mereka mulai menggerakkan anggota badan mereka. Tendangan awal dapat dideteksi selama Anda melakukan USG.
Setelah 24 minggu kehamilan, Anda bisa merasakan tendangan dan cegukan bayi yang cukup sering.
5. Berkurangnya tendangan menunjukan masalah pada bayi
Setelah 28 minggu kehamilan, bayi biasanya menendang sepuluh kali dalam dua jam. Bila kurang dari itu, aktivitas janin yang berkurang dapat mengindikasikan distres janin seperti;
- Stres ibu atau masalah gizi
Keadaan emosional dan fisik Anda memengaruhi gerakan bayi. Demikian pula pasokan nutrisi yang tidak memadai dapat menyebabkan perkembangan yang tidak tepat dari otak dan sistem saraf yang dapat mengurangi aktivitas janin.
Minum banyak air atau terus berjalan jika Anda tidak merasakan gerakan bayi.
- Abrupsi plasenta
Dapat membatasi aliran darah dan oksigen ke janin yang berdampak pada perkembangannya.
- Ketuban pecah dini
Hal ini dapat menyebabkan penurunan cairan ketuban dan memperlambat gerakan janin karena stres atau pasokan oksigen yang tidak mencukupi.
- Hipoksia janin
Kondisi ini muncul ketika tali pusar dipelintir,tertekuk atau berubah bentuk. Ini dapat memotong suplai oksigen ke bayi.
Pemeriksaan USG dapat membantu menentukan detak jantung bayi dan alasan berkurangnya gerakan janin.
6. Tidak perlu khawatir tentang berkurangnya tendangan pada kehamilan
Biasanya, bayi beristirahat di dalam rahim selama 20 hingga 40 menit bahkan terkadang hingga 90 menit. Namun, saat mereka tumbuh dalam ukuran dan gerakan menjadi sulit pada tahap akhir kehamilan.
Oleh karena itu, normal saat berkurangnya jumlah tendangan. Namun, dalam waktu itu, Anda mungkin mengalami tendangan yang menyakitkan di bawah tulang rusuk dan sentakan yang berlangsung selama beberapa menit.
7. Gerakan janin menunjukkan perilaku di masa depan
Menurut sebuah penelitian, perilaku motorik bayi di dalam rahim cenderung memengaruhi tempramen pada anak usia dini. Namun, ini bukan satu-satunya kriteria perkembangan perilaku anak.(*)