- Toksoplasmosis atau infeksi parasit yang ditularkan terutama melalui daging yang belum dimasak
- Cytomegalovirus atau infeksi virus dengan dampak signifikan selama kehamilan karena kekebalan yang lebih lemah
- Rubella (campak Jerman) meningkatkan kemungkinan dari IUGR.
4. Tingkat cairan ketuban yang lebih rendah
Perlu cairan ketuban yang cukup dalam kantung agar perkembangan janin normal terjadi. Namun, tingkat cairan rendah (juga disebut sebagai oligohidramnion) dapat menyebabkan pembatasan pertumbuhan janin.
Berbagai faktor, termasuk kesehatan ibu, obat-obatan tertentu, dan sedikit pecahnya kantung amnion bisa menyebabkan kondisi ini.
5. Insufisiensi plasenta
Pada kondisi ini, plasenta tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi yang tidak mencukupi bagi bayi dari induknya, menghasilkan pertumbuhan yang lambat.
6. Abnormalitas tali pusat
Tali pusat menghubungkan janin dengan plasenta. Organ satu ini berisi satu pembuluh darah umbilikalis dan dua arteri umbilical yang membawa darah janin.
Namun, jika hanya ada satu arteri di tali pusat, maka kelainan ini mengarah ke pembatasan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu Anda sebaiknya rutin berkonsultasi agar tidak terjadi berbagai kondisi yang telah disebutkan.(*)