TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menanggapi pernyataan kontroversial Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait pelayanan di rumah sakit itu yang mengacu pada pasien penyakit ginjal.
Apa yang disampaikan Prabowo yang mengaku mendapat laporan bahwa pihak RSCM menggunakan selang cuci darah untuk 40 orang, langsung dibantah pihak rumah sakit.
Melalui keterangan resminya pada Rabu (2/1/2019), RSCM membeberkan bagaimana proses pelayanan yang mereka lakukan terhadap para pasien, termasuk menjelaskan mengenai apa yang 'diduga' oleh Ketua Umum Gerindra itu.
Dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, pihak rumah sakit yang terletak di kawasan Jakarta Pusat itu mengaku selalu melakukan yang terbaik.
Baca: Pernyataan Prabowo Subianto Soal Selang Cuci Darah Tuai Kontroversi, RSCM Bereaksi : Patient Safety
Termasuk dalam melakukan pelayanan hemodialisis (cuci darah).
"Pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, demikian juga dengan pelayanan hemodialisis, pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use)," tulis pihak RSCM.
Dalam prosesnya, peralatan untuk hemodialisis memerlukan 3 komponen utama.
"3 komponen utama itu yakni mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney) atau ginjal buatan," jelas tulisan tersebut.
Pihak RSCM pun memaparkan cara kerja mesin dialisis yang dianggap tidak memilki kontak langsung dengan darah pasien.
Karena tidak terpapar, mesin tersebut bisa digunakan pula untuk pasien lainnya.
"Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien, mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien," tambah pihak rumah sakit.
Sementara komponen penting lainnya untuk proses cuci darah, juga memerlukan selang hemodialisis.
Selang tersebut memiliki kegunaan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser atau ginjal buatan, kemudian mengembalikan darah yang sudah didialisis atau dicuci, kembali pada tubuh pasien.
Dalam proses ini, pihak RSCM pun 'menjawab' apa yang disampaikan Prabowo, "Selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM,".
Kemudian ada pula komponen ketiga yang tidak kalah penting dalam proses cuci darah bagi pasien ginjal yakni dialiser atau ginjal buatan.
Dialiser merupakan ginjal buatan yang berfungsi untuk membersihkan darah dan toksin sisa metabolisme tubuh.
Penggunaan ginjal buatan tersebut bisa dipakai sekali maupun berulang kali, namun pada pasien yang sama.
Tentunya penggunaan berulang kali terhadap pasien yang sama itu juga harus melalui proses sterilisasi dan uji kelayakan sesuai standar ilmu kedokteran.
"Dialiser pada proses hemodialisis, dapat digunakan satu kali atau berulang kali pada pasien yang sama, setelah dilakukan proses sterilisasi dan uji kelayakan,".
Lebih lanjut RSCM kembali menekankan bahwa penggunaan dua dari tiga komponen utama dalam peralatan hemodialisis, dilakukan secara single use atau hanya sekali pakai.
"RSCM menggunakan sekali pakai (single use), baik untuk selang hemodialisis maupun dialiser," tegas pernyataan resmi dari pihak rumah sakit.
Pernyataan pihak RSCM itu memiliki makna bahwa hanya mesin dialisis yang bisa digunakan bergantian dengan pasien lain karena mesin ini tidak memiliki kontak lagsung dengan darah pasien.
Bukan selang hemodialisis maupun dialiser.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan pernyataannya tersebut dalam Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, yang diposting pada laman Facebook miliknya, Minggu (30/12/2018).
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci darah ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali, saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo.
Pernyataannya pun disambut ekspresi terkejut dari sejumlah peserta yang hadir dalam ceramah.