TRIBUNNEWS.COM- Perih, hal inilah yang dirasakan penglihatan saat gas air mata mampir ke organ vital ini.
Di tengah aksi demo yang saat ini ramai di Jakarta, sempat beberapa pengunjuk rasa ditembaki gas air mata oleh polisi.
Salah satu korban gas air mata itu adalah Fikri (25).
Sejak kedatangannya ke IGD RS Budi Kemuliaan menggunakan ambulans, Fikri terus menerus nangis sambil memejamkan mata lantaran matanya sakit dan sulit dibuka.
Sembari dibantu suster yang terus berjaga di IGD sejak pagi, mata Fikri terlihat dibungkus baju putih yang tak lain merupakan baju yang dikenakan Fikri saat mengikuti demo.
"Mata saya, kenapa ini mata saya? Tolong!" teriak Fikri histeris.
Seorang suster berusaha menenangkan Fikri dengan mengatakan bahwa matanya terkena gas air mata.
"Iya, itu perih karena gas air mata," jelas suster.
Bahkan saat masih dalam penanganan, Fikri sempat menangis mencari ibunda tercinta.
"Mama, mama mana? Tolong!" tangis Fikri sembari terus ditenangkan oleh para suster.
Sekitar setengah jam, Fikri akhirnya dapat berdiri dan membuka matanya sembari terus menangis.
Gas air mata ini berguna untuk melawan pengunjuk rasa yang kemungkinan berujung chaos.
Namun tahukah ternyata gas air mata yang terbuat dari bahan kimia ini memiliki berbagai macam, diantaranya CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone) dan semprotan merica.
Melansir dari The Independent, dalam sekaleng gas air mata mengandung arang kayu, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-chlorobenzalmalononitrile.