Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jelang pemberangkatan haji kloter pertama akhir Juni 2019, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengumpulkan dan memberikan pengarahan kepada Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Tahun ini jumlah TKHI yang ditugaskan sebanyak 66 orang yang terdiri dari 22 dokter dan 44 perawat. Kebanyakan sudah pernah bertugas saat embarkasi di tahun-tahun sebelumnya.
Pada pengarahannya selain meminta para TKHI memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada para jemaah haji Indonesia dan jeli melihat jemaah haji yang fisiknya terlihat tidak baik.
Baca: Klaim Mampu Hubungan Intim 8 Kali Sehari dengan Suami, Barbie Kumalasari Beberkan Rahasianya
Baca: Depresi Bisa Tumbuh Ketika Anda Kesepian, Bagaimanakah Mengatasinya?
Baca: 7 Bahan Alami Bantu Perokok Hentikan Kebiasaan Buruknya
“Pencegahan ini penting kalau kita lihat fisiknya tidak baik segera lalukan pemeriksaan misalnya terlihat ada yang pernafasannya terganggu atau mengalami edukasi,” ujar Nila di Kementerian Kesehatan, Rabu (12/6/2019).
Selain tugas utama memberikan pelayanan kesehatan, Nila juga mengimbau agar TKHI dapat memberikan edukasi dan bantuan kepada para jemaah agar terhindar dari resiko negatif.
Alasannya dari pengalaman sebelumnya ada jemaah yang baru pertama kali naik pesawat.
Karena itu, perlu diinformasikan bagaimana salat saat di pesawat terlebih perjalanan menuju Mekkah bisa mencapai sembilan jam atau pun tata cara saat menginap di hotel.
“Misalnya bantu salat, kan harus wudu tapi kalau di pesawat kan gakbisa apakah bisa dengan tawamum nanti bisa dibantu jelaskan oleh tim kesehatan agar toilet tidak kacau, toilet yang kacau kan dapat mendatangkan penyakit juga,” ungkap Nila.
Adapun tahun ini jumlah penambahan kuota haji sebanyak 10.000 jemaah dibandingkan tahun 2018 yakni menjadi 231.000 jemaah.