Daging kambing tentu memiliki kualitas yang lebih baik karena permintaan daging sapi yang tinggi membuat produksi daging sapi telah mengalami industrialiasasi.
Hewan yang diberi makan rumput menghasilkan potongan daging berkualitas lebih baik.
Sebagian besar kambing diberi makan rumput, sedangkan daging sapi olahan diperoleh dari sapi yang diberi makan biji-bijian.
Baca: Ramalan Zodaik Hari Ini: Capricorn Damai, Sagitarius Jadi Pusat Perhatian
Baca: Dua Murid SD di Makassar Temukan Granat Nanas Aktif saat Bermain
Baca: Download Lagu Hanya Rindu - Andmesh Kamaleng, Lengkap dengan Lirik dan Video
Hewan tidak dapat sepenuhnya mencerna biji-bijian utuh, dan akibatnya, tubuh manusia tidak dapat mencerna daging seperti itu. Daging kambing mudah dicerna karena adanya ruminansia dalam daging.
Selain itu, daging kambing mengandung lemak yang lebih sedikit daripada daging sapi.
Karena kambing diberi makan rumput, daging kambing mengandung banyak lemak omega-3 yang bagus untuk kesehatan jantung.
Selain Gulai dan Sate Kandungan lemak pada daging kambing terdiri dari lemak trans ruminansia, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, tidak seperti lemak trans yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi.
Batas Aman Konsumsi Meski daging kambing dinilai lebih baik daripada daging sapi, bukan berarti kita boleh mengonsumsinya dengan sembarangan.
Terlalu banyak mengonsumsi daging kambing bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Kita juga harus memastikan cara pengolahan daging.
Hindari memasak daging dengan cara digoreng karena hanya akan menambah kalori ke makanan.
Jadi, sebaiknya kita memasak daging dengan cara dipanggang, dibuat sup, ataupun ditumis.
Ketika daging digoreng, maka minyak yang terserap ke dalam makanan sebanyak lima hingga delapan sendok teh (tergantung dengan ukuran daging) yang bisa membuat kalori bertambah sebanyak 250-400 kalori.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Populer sebagai Daging Kurban, Mana yang Lebih Baik Sapi atau Kambing?