TRIBUNNEWS.COM - Tanaman Bajakah menjadi viral di media sosial belakangan ini.
Tanaman ini dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit kanker.
Jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono kemudian melakukan luputan eksklusif mendalami tanaman asli Kalimantan Tengah tersebut.
Pascatayangan eksklusif tersebut, Aiman Witjaksono kini diserbu ribuan pertanyaan seputar bajakah, tanaman asli Kalimantan Tengah
Medsosnya, menurut Aiman tak pernah sepi dari pertanyaan seputar tanaman ini setelah tayangannya tentang akar bajakah tayang di program Aiman KompasTV awal pekan tadi.
Akar bajakah ini menjadi viral setelah keberhasilan siswa SMAN 2 Palangkaraya diabadikan di program Aiman Kompas TV, Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker - AIMAN.
Aiman dalam tayangannya menunjukkan bagaimana siswa di bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah bisa mendunia dengan karya ilmiahnya menemukan bahan alami untuk obat penyakit mematikan seperti kanker.
Karya ilmiah siswa SMAN 2 Palangkaraya ini semakin populer sejak dikenalkan ke dunia internasional hingga meraih emas pada Lomba Karya Ilmiah Internasional di Seoul, Korea Selatan, pada 25-27 Juli 2019 lalu.
Baca: Khasiatnya untuk Obati Kanker Viral, Akar Bajakah Dijual di Toko Online, Harganya Fantastis
Baca: Karya Ilmiahnya Tentang Bajakah Obat Kanker Mendunia, Banyak yang Penasaran, Datangi 3 Penemunya
"Medos saya ribuan pertanyaan, ini bajakah benar bisa jadi obat kanker? Dimana belinya? Pertanyaan seputar itu setiap detik saya terima setelah tayangan bajakah ini," jelas Aiman ketika berbincang dengan Tribunnews.com.
Apa respon sang jurnalis saat mendapatkan pertanyaan itu? Aiman mengatakan tayangannya ini adalah penelitian awal yang perlu ditindaklanjuti oleh negara.
"Seperti di tayangan Aiman, kami redaksi KompasTV menekankan jika ini harus ditindaklanjui oleh negara. Ini hanya penelitian awal berdasarkan laboratorium dan penemuan empirik," kata Aiman.
Penelitian ilmiah yang berawal dari pengalaman nenek salah satu siswa peneliti membuktikan jika akar bajakah bisa lenyapkan kanker stadium 4. Lalu kemudian dibuktikan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Jadi, menurut Aiman memang perlu ada penelitian lanjutan untuk membuktikan benar-benar jika memang bajakah ini bisa jadi obat kanker.
"Jangan lantas dari penelitian awal ini kemudian dijadikan referensi utama, sekali lagi ini perlu penelitian lanjutan pihak terkait," tandas Aiman.