Karena bisa jadi kalau dikonsumsi sembarangan justru akan berbahaya.
"Jadi hati hati tiap bajakah punya kegunaan masing masing, bajakah untuk kanker TIDAK BOLEH dikonsumsi oleh orang tanpa penyakit, karena bisa jadi kandungan bahan aktif yang kuat di dalammnya akan berbahaya," jelas David.
Ia mencontohkan, ada jenis bajakah merah belakang rumahnya tak ada khasiatnya.
"Buat kami minum air langsung dari tebasan batangnya aja," katanya.
Ada Bajakah yang Bersifat Racun Hingga yang Dipercaya Bisa Usir Makhluk Halus
David menjelaskan lagi beragam bajakah yang dikenal di masyarakat Dayak.
Fungsinya banyak, mulai shampo, alat KB, obat kuat, sebagai racun bahkan yang dipercaya mampu sebagai pengusir makhluk halus.
"Ada pula bajakah yang bersifat racun yang digunakan sebagai tuwe atau tuba untuk membuat ikan lemas.
"Ada bajakah yang dipukul dan berbusa digunakan sebagai samphoo untuk mencegah kerontokan rambut, ada bajakah yang digunakan untuk mengusir makhluk halus, ada bajakah untuk mengikat sesuatu, ada bajakah anti bisa ular, ada bajakah untuk sabun mandi, ada bajakah obat penyakit kulit, ada bajakah sebagai obat KB, ada bajakah sebagai obat kuat, ada bajakah untuk menyembuhkan keputihan, ada bajakah untuk memperbesar penis, ada bajakah sangat beracun yang getahnya buat mata sumpit, ada bajakah tempat ayun-ayun dan main di hutan dan ratusan lainnya.
Karena itu David pun mengingatkan jangan asal konsumsi bajakah jika tak tahu jenisnya.
"Jangan asal konsumsi bajakah ya? Modar (mati) nanti kalau tidak sesuai jenis," demikian saran David.
Benarkan Bajakah Bisa Tumpas Kanker?
David menjelaskan, sejauh ini, berdasarkan pengalaman dan kesaksian, bajakah kuning nan viral itu efektif hanya untuk kanker payudara, belum ada cerita yang dari kanker bagian lain.
Selain ratusan bajakah ini, masih ada ribuan jenis medicinal plants yang dimanfaatkan masyarakat Dayak di Kalimantan.
"Untuk jenis bajakah sesuai keperluan anda, pastikan anda diantar oleh penduduk lokal yang sudah mengenal itu tumbuhan turun temurun.
Penyembuhan Kanker Ala Dayak
Masih dalma penjelasan David, ia mengatakan menurut Tetua kampung/ ahli pengobatan tradisional Dayak Ngaju, bajakah untuk kanker juga harus ada aturannya.
Tidak bisa direbus dan minum begitu saja.
"Paling umum aturannya adalah yang sakit ikut ke hutan untuk minum air langsung dari tebasan pertama di hutan, baru dilanjutkan dengan minum rebusannya," jelas David dalam tulisannya.
Aturan kedua, menurut David biasanya ahli pengobatan Dayak menyarankan saat menggunakan bajakah ini tidak boleh mengkonsumsi cabe dan lada dalam bentuk apapun.
Kemudian setelah sembuh ada pamali khusus (pantangan khusus) yaitu tidak boleh mengkonsumsi makanan olahan yang berpengawet.
"Biasanya hanya disarankan makan sayur, jamur dan juhu ikan sungai segar," jelasnya.
Ia menjelaskan Juhu yang dimaksud adalah masakan khas Dayak yang dibumbui seperti masak asam kuning plus dikasih sayuran hutan atau sayur oragnik dari ladang.
Aturan selanjutnya dari pengobatan dayak, jika ingin sembuh dari kanker, tidak boleh makan makanan hangus atau berkerak.
Tidak hanya ada itu ada ritual untuk ke hutan, pengambilan bajakah untuk kanker ini ada syaratnya juga...semisal beras dan telor dalam piring untuk minta ijin ke "pemilik hutan".
Kemuian juga dalam kondisi khusus, tabib tradisional juga akan mengkombinasikan dengan konsumsi bawang dayak merah dan akar benalu.
Dukungan Menteri
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak publik memberikan keleluasaan dan kepercayaan kepada siswa untuk mengembangkan ide kreatif
Dukungan agar siswa sekolah bisa mengembangkan kreativitas tidak hanya bergantung kepada penyediaan sarana dan prasarana.
Adanya kepercayaan dari orang-orang sekitar bahwa siswa mampu melakukan sesuatu dan pemberian keleluasaan untuk bereksplorasi serta bereksperimen jauh lebih penting.
”Guru yang mampu memotivasi siswa untuk mengembangkan ide tanpa meremehkan gagasan yang tampaknya sepele sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan diri bagi anak-anak bahwa mereka bisa menemukan hal-hal baru,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta, Sabtu (17/8/2019) dikutip Kompas cetak.
Muhadjir menyebutkan, penelitian tersebut masih pada tahap permulaan dan ada banyak aspek yang harus diperdalam dan diuji coba lebih lanjut.
Namun, pihaknya menghargai semangat para peneliti yunior ini sangat penting agar mereka tidak putus asa dan terus melanjutkan penelitiannya, terlepas hasil akhir yang kelak ditemukan. (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Apfia/Kompas.com)