Karenanya, diperlukan solusi agar si kecil tetap mendapat asupan ASI secara maksimal.
Salah satu caranya adalah dengan memompa ASI sebelum ibu meninggalkan anak.
Selain membantu ibu saat bepergian, ada banyak manfaat memompa ASI yang belum banyak orang tahu.
Dikutip Grid ID dari Boldsky, jika seorang wanita mulai memompa beberapa hari setelah melahirkan, kemungkinan ia kelebihan air susu lebih tinggi.
Namun, bagi pemula kegiatan ini tentu asing dan membingungkan.
Yap, bagi ibu baru, memompa ASI adalah hal baru dan banyak yang tidak tahu caranya.
Lantas apa saja sih yang harus disiapkan untuk memompa ASI?
Di zaman modern ini, beruntungnya sudah ada pemompa elektronik yang bisa bekerja otomatis dengan bantuan baterai.
Ibu tidak perlu lagi repot memompa secara manual.
Tapi ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian.
1. Bersikap nyaman
Sama seperti sedang menyusui langsung, memompa ASI juga perlu ketenangan dan kenyamanan.
Tubuh akan merespon kondisi tubuh dilihat dari jumlah pompaan yang akan keluar.
Selain itu, hasil pompaan tiap-tiap orang akan berbeda, jadi jangan pernah membandingkan jumlah pompaan.
2. Pilih ukuran yang tepat
Jangan pilih ukuran pemompa yang terlalu kecil.
Pilihlah pemompa dengan ruang sisa yang cukup agar puting tidak terluka dan bergesekan.
3. Lakukan persiapan
Akan lebih nyaman jika sebelumnya ibu sudah mulai memijat payudara.
Hal ini bisa memicu dan merangsang agar air susu yang keluar lebih lancar.
4. Lakukan di dua payudara
Pompa kedua payudara secara bersamaan.
Hal ini akan membuat air susu yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Jika ibu tidak nyaman melakukannya secara bersamaan, memompa secara bergantian bisa menjadi solusi.
Nah, jika ibu sudah terbiasa memompa ASI, jangan lupa belajar untuk menyimpannya.
Belajar penyimpanan ASI sangat penting agar air susu tetap baik dikonsumsi bayi kapan pun dibutuhkan.
Tips Memompa ASI Agar Melimpah
Mempompa payudara membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dilansir Grid.ID dari laman Popsugar, rutin melakukan pemompaan akan memberi sinyal pada tubuh sehingga menghasilkan lebih banyak ASI.
Menurut, Catherine Watson Genna, konsultan laktasi bersertifikat internasional, melakukan pemompaan dengan intensitas sering dapat mengakibatkan payudara lebih banyak menghasilkan ASI dan baik untuk tubuh sang ibu.
Bukan hanya itu, pola makan juga mempengaruhi produksi ASI.
Bagi ibu yang menyusui, makan dengan intensitas sering akan sangat mempengaruhi produktivitas ASI.
Namun, sebaiknya ibu yang menyusui memberikan jarak yang berbeda pada saat makan agar produksi ASI seimbang.
Misalnya, dalam satu hari ibu memberikan jeda waktu makan lebih lama, tapi di hari lain lebih cepat.
Tapi juga harus diingat, pengaturan jarak waktu makan ini tidak membahayakan bayi.
Menurut Genna, "memompa ASI perlu dijadwal agar efektif."
Pemompaan payudara akan bekerja baik apabila dilakukan segera setelah sesi menyusui.
Seperti yang dikatakan Jody Segrave-Daly, salah satu pendiri The Fed Is Best Foundation dan IBCLC, pilih waktu untuk sesi memompa selama satu jam tanpa henti.
Kegiatan ini dilakukan dengan pola pemompaan dan istirahat dalam interval 10 menit.
Pompa selama 10 menit, istirahat selama 10 menit, lalu pompa lagi selama 10 menit.
Lakukan terus hingga jumlah ASI yang diperlukan bayi terpenuhi.
Persediaan susu paling tinggi ada di saat pagi hari.
Sehingga, itulah waktu terbaik untuk melakukan pemompaan.
Namun, jika tidak memiliki waktu satu jam penuh untuk melakukannya.
Segrave-Daly menyarankan agar membagi waktu pemompaan payudara menjadi sesi 30 menit tapi dilakukan dua kali sehari sebagai gantinya.
Pola yang dilakukan sama seperti pola pemompaan dalam waktu satu jam, yaitu, pompa, istirahat, pompa, istirahat, tiap 10 menit.
Pola pemompaan ini dapat dilakukan hingga tujuh hari, apabila produktifitas ASI sudah lancar.
(Tribunnews.com, Citra Agusta Putri Anastasia/Grid ID, Novita Desy P, Linda Fitria)