Gas air mata umumnya tidak mematikan, tetapi ada beberapa komponen yang beracun.
Baca: Demo sudah Bubar, tapi Polisi Masih Lepaskan Gas Air Mata
Contoh Gas Air Mata
Sebenarnya, gas air mata bukanlah semata-mata gas.
Sebagian besar senyawa yang digunakan sebagai gas air mata merupakan solid atau benda padat.
Gas air mata ditahan dalam larutan dan disemprotkan sebagai aerosol atau di granat.
Ada berbagai jenis senyawa yang dapat digunakan sebagai gas air mata, tetapi umumnya memiliki elemen struktural Z=C-C-X, di mana Z menunjukkan karbon atau oksigen dan X adalah bromida atau klorida.
- CS (chlorobenzylidenemalononitrile)
- CR
- CN (chloroacetophenone) yang dapat dijual sebagai bunga pala
- bromoaseton
- fenasil bromida
- xylyl bromida
- semprotan merica (berasal dari cabai dan paling umum dilarutkan dalam minyak sayur)
Semprotan merica sedikit berbeda dari jenis gas air mata lainnya.
Semprotan merica menyebabkan peradangan dan pembakaran mata, hidung, dan mulut.
Meski lebih melemahkan daripada agen lachrymatory, semprotan merica lebih sulit untuk digunakan apalagi dalam jumlah besar.
Karena itu, semprotan merica lebih banyak digunakan untuk perlindungan pribadi terhadap satu individu atau hewan daripada untuk pengendalian kerumunan.
Baca: 6 Fakta Demo Mahasiswa di Makassar: Berakhir Ricuh hingga Dugaan Penganiayaan 3 Jurnalis oleh Polisi
Gejala Terkena Gas Air Mata
Orang yang terhirup gas air mata akan mengalami:
- Rasa menyengat dan membakar pada mata, hidung, mulut, dan kulit
- Keluar air mata yang berlebihan
- Penglihatan kabur
- Hidung beringus
- Mengeluarkan air liur
- Jaringan yang terpapar dapat mengembangkan ruam dan luka bakar kimia
- Batuk dan sulit bernapas, termasuk perasaan tersedak
- Disorientasi dan kebingungan, yang dapat menyebabkan kepanikan
- Rasa kemarahan yang kuat