News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Kartika Putri Dilarikan ke Rumah Sakit karena Sakit Kuning, Benarkah karena Kurang Dijemur?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kartika Putri bersama dan anak pertamanya, Khalisa Aghnia Bahira

Kartika merasa ia sudah melakukan yang terbaik untuk buah hatinya, Khalisa Aghnia Bahira.

“Padahal i do my best, semuanya udah gak tidur, ikutan kalau Khali berjemur kan sambil disusuin gitu, pasti ikut berjemur juga,” tambahnya.

Seorang anak bernama Rayyan Nafiz Herdianto berumur 7 hari sedang menjalani perawatan sakit kuning di Rumah Sakit St. Elisabeth Kota Semarang, Selasa (24/03). Nama Orang Tua : Dewi Wahyuni (35) / Pekanbaru. (Tribun Jateng/Herman Handoko) (Tribun Jateng/Tribun Jateng/Herman Handoko)

Mengenal Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir
Jaundice atau ikterus atau penyakit kuning sering dialami oleh bayi baru lahir, yang mana ditandai dengan perubahan warna pada kulit dan mata bayi yang menjadi kuning.

Penyakit kuning pada bayi baru lahir terdapat dua macam, yaitu direct tinggi dan indirect tinggi, serta jika keduanya digabungkan menjadi total.

Hampir sebagian besar bayi baru lahir mengalami penyakit kuning, karena mereka memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.

"Kuning itu pemecahan dari sel darah merah, dan sel darah merah waktu bayi di dalam perut itu berganti dengan sela darah merah baru. Hasil pemecahannya itu bilirubin. Bilirubin ini yang tinggi kadarnya akan menyebabkan bayi kuning," ujar dr. Marissa T.S Pudjiadi, Sp.A.

Selain karena memang kadar bilirubin yang tinggi, penyebab umum bayi baru lahir kuning yaitu karena kekurangan cairan.

"Kalau kuning yang umum-umum saja, itu kan indirect nya tinggi. Biasanya salah satunya penyebab yang paling sering yaitu bayi kurang minum (ASI)," jelas Marissa.

Ketika bayi baru lahir kurang minum atau mendapatkan ASI, maka pemecahan sel darah merah bisa lebih banyak, sehingga berpengaruh pada bilirubin yang lebih tinggi.

Penyakit kuning pun dikenal menjadi dua macam, yaitu ikterik fisiologis atau normal dan ikterik patologis atau tidak normal.

Untuk ikterik fisiologis, jika masih dalam batas kurva yang normal maka tidak akan mengganggu kesehatan secara serius, karena nantinya pun penyakit kuning ini akan hilang dengan sendirinya.

Sedangkan untuk ikterik patologis, terbagi lagi menjadi dua yaitu kolestasis dan non-kolestasis.

Untuk yang kolestasis, biasanya disebabkan oleh bawaan gangguan anatomis hati atau kelenjar empedu yang tersebut, dan sebagainya.

"Atau ada infeksi seperti TORCH, ISK, hepatitis neonatal, itu semua bisa bikin bayi baru lahir menjadi kuning," ucap Marissa saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini