TRIBUNNEWS.COM - Kasus Hepatitis A ternyata tak seidkit menyerang masyarakat Indonesia.
Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, yang menemukan 262 kasus per 3 Desember.
Lalu, apa perbedaan Hepatitis A dan Hepatitis B? Simak juga cara pencegahannya berikut ini!
Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan temuan kasus Hepatitis A di Kota Depok, Jawa Barat hingga 3 Desember 2019 sebanyak 262 kasus.
Kasus hepatitis ini pertama kali ditemukan di SMPN 20 Depok, yang berada di Kecamatan Pancoran Mas.
Pengetahuan tentang kesehatan juga menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui.
Kesehatan organ dalam kerap diabaikan karena kita sering terlambat mengetahui gejalanya.
Baca: Apa itu Penyakit Hepatitis A? Berikut Gejala, Penyebab, dan Faktor Risikonya
Baca: Penyakit Hepatitis A Paling Mudah Menyebar, Ini Penyebabnya
Hati merupakan satu diantara organ dalam yang jarang diperhatikan kesehatannya oleh orang-orang.
Taukah Anda bahwa hati dapat mengalami penyakit serius ketika kita mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau pola hidup yang kurang baik?
Satu di anatra penyakit hati yang sudah dikenal di masyarakat umum adalah Hepatitis.
Dikutip dari Hepb.org, Hepatitis berarti "radang hati".
Hati dapat meradang karena berbagai alasan, seperti terlalu banyak alkohol, cedera fisik, respons autoimun, atau reaksi terhadap bakteri atau virus.
Lima virus hepatitis yang paling umum adalah A, B, C, D, dan E, beberapa virus hepatitis dapat menyebabkan fibrosis, sirosis, gagal hati, atau bahkan kanker hati.
Kerusakan hati mengurangi kemampuannya untuk berfungsi dan mempersulit tubuh untuk menyaring racun.
Dilansir dari theasianparent.com, penyakit hepatitis yang kita kenal ada 2, yaitu hepatitis A dan Hepatitis B.
Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A dan biasanya ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh virus hepatitis A.
Jenis penyakit Hepatitis A ini tidak akan menyebabkan infeksi jangka panjang dan biasanya tidak menimbulkan komplikasi.
Hati Anda bisa sembuh dalam waktu sekitar 2 bulan, Anda dapat mencegahnya dengan vaksin.
Hepatitis B
Sedangkan tipe B adalah infeksi pada ginjal yang diakibatkan oleh virus hepatitis B.
Kebanyakan orang pulih dari jenis penyakit hepatitis B ini dalam waktu 6 bulan, kadang-kadang itu bisa menyebabkan infeksi jangka panjang yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
Setelah terkena penyakit, Anda dapat menyebarkan virus meskipun Anda tidak merasa sakit.
Immunize.org juga menuliskan bahwa gejala-gejala kedua penyakit memiliki kesamaan, antara lain menurunnya selera makan, demam, lesu, sakit perut, mual, muntah, rasa sakit pada persendian, timbulnya penyakit kuning dan buang air besar berwarna abu-abu.
Namun, Hepatitis B dapat mengakibatkan penyakit ginjal kronis, seperti gagal ginjal, sirosis atau kanker liver.
Penyakit Hepatitis B dapat juga disebabkan karena berhubungan intim dengan seseorang yang terinfeksi virus.
Selain itu Hepatitis B ini juga dapat disebabkan karena bersentuhan langsung dengan darah yang terinfeksi virus penyakit ini.
Bagi penderita penyakit Hepatitis B yang sedang hamil, kemungkinan besar anak yang dikandung juga akan tertular penyakit ini.
Kedua virus ini sangat berbeda satu sama lain.
Hepatitis B adalah patogen yang ditularkan melalui darah, cara penularan utamanya adalah melalui kontak darah-ke-darah langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti yang telah dijelaskan diatas.
Sebaliknya, hepatitis A dapat ditularkan melalui penularan tinja-oral atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi virus.
Penyakit hepatitis ini sebenarnya dapat dicegah, ada beberapa cara yang mungkin bisa membantu pencegahan penularan penyakit Hepatitis ini.
Dikutip dai Kompas.com, untuk mengurangi risiko penyebaran atau penularan virus hepatitis A, berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:
1. Selalu cuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar kecil dan ketika menyentuh darah, tinja, atau cairan tubuh orang lain yang terinfeksi.
2. Hindari makanan dan air yang tidak bersih.
3. Terapkan pembuangan limbah yang benar di dalam masyarakat.
Untuk mencegah terkena penyakit Hepatitis ini sebaiknya mulai dari sekarang Anda lebih memperhatikan kesehatan tubuh Anda dan atur pola hidup yang lebih baik dan sehat.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)