"Tidak ada yang kontrol kembali ke RSPI. Karena RSPI meminta mereka kontrol ke dokter atau RS yang semula merujuk ke RSPI," kata Syahril.
Sebelumnya diberitakan, Syahril mengatakan pihaknya masih memeriksa sebanyak tiga orang yang diduga terinfeksi virus Corona.
Saat ini, semuanya masih diisolasi di ruang khusus. Sejauh ini, Syahril menuturkan, pihaknya telah memeriksa 24 orang yang diduga terinfeksi virus Corona.
Namun, 21 orangnya dinyatakan telah negatif terjangkit virus tersebut.
"Sebanyak 21 orang sudah pulang negatif semua. Tinggal 3 yang sekarang masih dirawat tinggal menunggu hasil pemeriksaan yang kedua. Nggak ada masalah," kata Syahril kepada Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).
Ia menuturkan, pasien tersebut diperiksa karena mengalami sakit setelah memiliki riwayat perjalanan ke wilayah pandemik virus Corona mulai dari Wuhan, China, Jepang, Korea hingga ke Jepang dalam 14 hari terakhir.
Menurutnya, gejalanya sakit yang dirasa pasien biasanya demam tinggi hingga 38 derajat, batuk, pilek hingga sakit tenggorokan.
69 WNI Siap Dipulangkan
Sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal Diamond Princess di Yokohama segera dipulangkan ke tanah air pada Minggu (1/3/2020).
Berdasar keterangan resmi KBRI Tokyo, Minggu siang, 1 Maret 2020, pukul 12.10 waktu Tokyo, para WNI ABK yang telah dikarantina dua pekan lebih di kapal Diamond Princess di Yokohama memulai proses pemulangan ke Indonesia.
Tim Gabungan yang terdiri dari TNI, Kemenkes, Kemenlu RI dan KBRI Tokyo didukung sepenuhnya oleh Kemlu Jepang serta Aparat Kesehatan Jepang dalam proses pemulangan ini.
Setelah makan hidangan santap siang yang dikirim oleh KBRI Tokyo, WNI ABK tersebut turun satu persatu untuk diukur suhu tubuhnya.
Mereka yang suhunya lebih panas dari angka yang ditetapkan oleh Protokol Kesehatan Indonesia diminta untuk kembali ke kapal.
Total 69 WNI ABK kapal Diamond Princess yang secara sukarela mengikuti proses pemulangan ini telah meninggalkan Kapal Diamond Princess menggunakan bis untuk segera boarding di pesawat charter yang telah menunggu.