News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DR Chaidir, Perekayasa Obat dari Bahan Alami dari Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT (paling kanan) dan Profesor Dr Muhammad Hanafi, peneliti pada Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam paparan tentang khasiat curcumin untuk menjaga imunitas tubuh dari paparan virus covid-19 di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Puspitek Serpong, Banten, Kamis 19 Maret 2020.

“Jadi temulawak dan kunyit itu bukan untuk untuk mengobati (covid-19), tapi bagaimana kita bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi sebaiknya juga, jangan dikonsumsi secara berlebihan karena segala yang dikonsumsi berlebihan juga akan mengakibatkan efek samping,” jelasny dalam konferensi pers di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (19/3/2020).

Di kesempatan sama, Profesor Dr Muhammad Hanafi, peneliti pada Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan, sejauh ini cucurmin memang belum terbukti bisa mengobati pasien yang terinfeksi virus  Covid 19 meskipun faktanya cucurmin dipakai bisa digunakan dan mematikan virus covid 19,” kata Profesor Hanafi.

Hanafi, memaparkan, pengujian khasiat cucurmin untuk obat melawan virus corona bisa dilakukan dengan cara mengujinya ke binatang yang disuntikkan terlebih dulu dengan virus covid-19.

Kemudian, binatang tersebut diberikan cucurmin murni dengan dosis tertentu layaknya penggunaan obat untuk mengobati suatu penyakit.

Peneliti LIPI, Dr Akhmad Darmawan juga sependapat, obat-obat herbal seperti curcumin bisa efektif untuk menigkatkan fungsi daya tahan tubuh, bukan sebagai obat.

Dengan demikian, bahan herbal ini efektif jika digunakan untuk tindakan preventif meningkatkan sistem imunitas tubuh dari serangan Covid-19.

"Obat traditional kita fungsinya untuk preventif. Tidak punya fungsi fungsi tertentu, tapi untuk meningkatkan sistem imun dan stamina tubuh," ujarnya.

Karakter obat herbal seperti curcumin menurut Dr Akhmad Darmawan, tidak begitu memberikan efek pada aspek reseptor penyakit. 

Dia mengingatkan, dalam tubuh setiap orang terdapat kemampuan membentuk antibodi sendiri yang membutuhkan waktu selama 7 hari agar antibodi tersebut bekerja saat ada virus asing hendak masuk ke tubuh.

Karena itu, dia mengingatkan, agar terhindar dari serangan virus covid-19, upaya preventif menjaga higienitas diri sangat penting.

Termasuk pula, menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, serta rutin berolahraga.

"Konsep kedokteran yang holistik tidak hanya mengandalkan pada pengobatan tapi juga istirahat cukup, olahraga, tidak stres dan sebagainya," imbuh Dr Chaidir.

Dia juga menegaskan, munculnya pandemi virus Covid-19 bisa menjadi momentum baik bagi bangsa Indonesia agar lebih intens meneliti khasiat obat tanaman herbal yang banyak tumbuh di Indonesia.

Dia mengatakan, sejak tahun 1990-an di era Menristek BJ Habibie, Indonesia sudah memiliki jangkauan visi yang sangat jauh dan bagus untuk strategi di dunia kefarmasian.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini