Penelitian juga mencatat bahwa kesalahan diagnosis dapat menyebabkan kewaspadaan berlebihan, meningkatkan kecemasan, dan perilaku keselamatan ekstrem.
Dampaknya negatif bagi masyarakat, seperti terlalu banyak menggunakan sumber daya medis (masker, hand sanitizer, dan lainnya), bahkan kehilangan pekerjaan.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kecemasan selama epidemi Covid-19 ini, antara lain mengurangi membaca atau mendengar berita seputar virus corona.
Jika kita takut ketinggalan berita yang penting, cukup membaca dari media yang terpercaya, bukan dari aplikasi percakapan yang tidak diketahui kebenarnnya.
Hindari juga mengetahui gejala-gejala penyakit yang kita alami di internet.
Kita juga bisa melawan pikiran-pikiran negatif dengan mencari berita yang membawa kabar baik.
Misalnya, alih-alih membaca tentang update jumlah korban meninggal, pilihlah untuk membaca kisah kesembuhan pasien.
Untuk mengurangi kecemasan berlebih, lakukan olahraga ringan agar hormone endorphin terpacu.
Selama di rumah, kita bisa mengikuti kegiatan olahraga melalui youtube atau akun media sosial resmi dari pusat kebugaran.
Selama melakukan pembatasan jarak sosial, tentu kita memiliki banyak waktu luang di rumah. Manfaatkan untuk berlatih praktik meditasi agar pikiran lebih tenang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Kita Merasa Sakit Setelah Membaca Informasi Gejala Corona?