"Mekanisme ini juga dapat digunakan sebagai obat anti influenza atau batuk yang berhubungan dengan respiratory dan pulmonary, seperti sesak nafas dan obat mukolitik.”
“PUFF aman untuk digunakan karena telah didesain dengan konsep closed-system sehingga cairan di dalamnya tidak dapat diubah, ditambahkan, dan diisi ulang. Berbeda dengan perangkat open-system, dimana cairan atau likuid bisa dimasukkan ke dalam perangkat tanpa memperhatikan takaran yang dianjurkan oleh ahlinya,” kata Edward.
Sementara itu, Iwan Setiawan SE SIP MM, Presiden Direktur PT PUF Sains Labs menuturkan, PUFF didirikan di Indonesia oleh tim berpengalaman yang terdiri dari insinyur, ilmuwan, ahli kimia, petinggi di industri FMCG, ritel, elektronik, dan obat – obatan alami.
"Kami berkomitmen untuk mencapai misi kami, yaitu meningkatkan kualitas hidup orang banyak melalui ilmu dan inovasi yang memanfaatkan bahan alami terbaik,” katanya.
Iwan Setiawan menambahkan, seluruh bagian produk PUFF, baik perangkat maupun PUFFpod atau cartridge telah memenuhi standar keselamatan dan kualitas internasional, seperti Restriction of Hazardous Substances (RoHS) dan Electromagnetic Compatibility (EMC), serta telah menjalani pengujian dan inspeksi ekstensif. Paten PUFF (patent WIPO) sudah didaftarkan di beberapa negara di benua Amerika, Eropa, Asia, termasuk China dan Indonesia.”
“Material dasar PUFF menggunakan plastik tahan panas dengan standar food-grade, dan mengandung jalur uap berbahan dasar PCTG kualitas tinggi yang tahan panas sesuai dengan standar industri, sehingga tidak akan terasa panas ketika digunakan, serta tidak akan meleleh ketika dilalui uap panas, dan memakai pemanas berteknologi tinggi berbasis bahan nichrome yang telah dipatenkan. Disamping itu, shell alumunium PUFF yang membungkus baterai lithium-ion, papan sirkuit, dan sensor tekanan, semuanya terpisah dari jalur uap dan cairan, sehingga memberikan tingkat keamanan yang lebih baik,” ungkap Iwan Setiawan.
Penjajakan kerjasama dengan LAFIAL
Tiga lembaga pengembang formulasi BCL, PT PUF Sains Lab, Nucleus Farma, Profesor Nidom Foundation juga menjajaki kerjasama dengan Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut (LAFIAL).
Kerjasama dimaksudkan agar formula BCL yang nantinya akan dipersiapkan dalam device PUFF dapat bermanfaat dalam bidang medis, terutama untuk menghadapi pandemi Covid-19.
"Kami berharap kerjasama dengan LAFIAL dapat terjalin, sehingga menjadi bukti kolaborasi yang baik antara tiga pihak, yakni Akademisi, Dunia Bisnis, dan Pemerintah atau dikenal dengan istilah ABG (Academician, Businesses, Government)," kata Prof Nidom.
Kolonel Laut (K), Agusman, MM.,Apt selaku Kepala LAFIAL menyambut baik rencana kerjasama tersebut. Agusman berharap, kerjasama ini dapat mengatasi penyebaran COVID-19. Hal senada disampaikan Letnan Kolonel Yudi, salah satu staf LAFIAL.
“Sangat terbuka dan gembira bisa berperan dalam kerjasama antara pihak akademisi, bisnis dan pemerintah, terutama dalam rangka membantu masyarakat mengatasi wabah COVID-19. Sebagai lembaga yang bergerak di industri dan penelitian, dalam kerjasama ini diharapkan terjadi transfer ilmu dan teknologi, yang ke depannya memberi manfaat bagi TNI AL, khusunya LAFIAL,”
Lima senyawa untuk menghalau Covid-19 yang Direkomendasikan Guru Besar UNAIR
Untuk menjaga sistem imunitas tubuh, Prof Nidom merekomendasikan 5 senyawa yang disebut super antioksidan. Kelima senyawa aktif tersebut adalah jintan hitam (nigella sativa), daun jambu biji (psidium guajava), pegagan (centella asiatica), temulawak (curcuma xanthorriza), dan beras merah (oryza sativa).