TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.
Berbagai jenis tanaman Indonesia dapat digunakan sebagai obat ramuan tradisional atau herbal.
Salah satunya adalah buah manjakani yang sudah tidak asing lagi di kalangan wanita Aceh.
Kandungan dalam buah manjakani diyakini berkhasiat membersihkan jamur dan bakteri di area organ intim kewanitaan.
Juga mampu mengatasi cairan berlebihan di area miss V, membasmi bakteri penyebab keputihan, dan melancarkan dan membuat siklus haid teratur.
Buah Manjakani sebagai obat-obatan herbal yang dapat membantu elastisitas organ intim kewanitaaan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu di kalangan masyarajat Aceh.
Khasiat buah Manjakani bukan saja dapat dirasakan oleh kaum hawa, tetapi secara tidak langsung juga membantu kepuasan pria dan wanita saat behubungan intim.
Baca: Galih Ginanjar Dituntut 3 Tahun Penjara, Pengacara Sebut Cacat Hukum, Kekeuh Tak Ucap Organ Intim
Baca: Kemenpora Adakan Lomba Senam Online: Berhadiah, Pemenang Diumumkan Tiap Dua Pekan
Buah manjakani yang dicampur bahan herbal serta rempah-rempah tradisional mampu meningkatan daya tahan tubuh yang sangat dibutuhkan pada masa-masa pandemic Covid-19 saat ini.
Beberapa zat tersebut antara lain flavonoid, polyphenol dan beberapa vitamin B dan C yang larut air, serta vitamin A dan E yang larut lemak.
Buah manjakani yang sudah tak asing lagi di kalangan perempuan Aceh pun diformulasikan oleh brand Majakanza, yang menggunakan resep turun temurun.
"Perpaduan kunyit, gambir, dan sirih semakin memperkuat manfaat curcumin pada Majakanza," kata Eka Apriyosa selaku Direktur PT Kanza Ekselensia Utama, produsen Majakanza.
Pada perkembangannya, selain memberikan manfaat kesembuhan pada organ intim kewanitaan, banyak pengguna yang memberikan kesaksian bahwa penyakit miom dan kista yang mereka alami juga ikut menghilang setelah menggunakan Majakanza.
Baca: Sembuh dari Corona, Bima Arya Ungkap Sering Konsumsi Buah dan Minuman Rempah saat Dirawat
Baca: Positif Terinfeksi Corona, Twindy Rarasati Imbau Publik Tetap Berada di Rumah: Sehat-sehat Semua!
Eka lalu mengajukan uji klinis terhadap Majakanza untuk mengetahui apakah Majakanza dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan miom dan kista, bahkan kanker yang dipimpin oleh Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, S.Si., M.Si.
Untuk ini melibatkan peneliti-peneliti dari berbagai institusi antara lain Jurusan Kimia dan Biologi Unesa, Fakultas Kedokteran Unair, Tropical Disease Center Unair, Laboratorium Kesehatan Daerah Surabaya, Fakultas Kesehata Masyarakat Unair, dan Lab Instrumen ITS.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari penelitian laboratorium, kemudian diuji coba pada hewan, lalu diuji coba pada relawan manusia.
"Proses ini kami perkirakan membutuhkan waktu tidak lebih dari 2 tahun karena ada beberapa proses yang bisa kami lewati mengingat Majakanza sudah dipasarkan dimana keamanan dan khasiatnya telah terbukti berdasarkan pengalaman langsung pada manusia selama bertahun-tahun,” ujar Titik Taufikurohmah.
Kandungan yang terdapat pada Majakanza sudah memenuhi ketentuan BPOM karena 100% tidak mengandung zat kimia sehingga ama bagi tubuh, dan tidak melanggar aturan dari Food Drug Administration (FDA) yakni lembaga semacam BPOM untuk level dunia.
“Uji klinis ini kami lakukan sebagai tanggung jawab kami terhadap para pelanggan kami agar tidak terjadi misleading di kemudian hari,” jelas Eka Apriyosa.