TRIBUNNEWS.COM - Memar keunguan yang tampak seperti cacar air, campak, atau chilblain pada jari kaki bisa menjadi gejala virus Corona, menurut dokter Spanyol dan Italia.
Pernyataan itu didasarkan pada pasien dengan luka memar, terutama pada anak-anak dan remaja di Spanyol, Italia, dan Prancis.
Pasien dengan kondisi tersebut dinyakan positif Covid-19.
Dilansir Metro, kasus awal terjadi pada seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di Italia.
Baca: Sakit Kepala & Pusing Disebut Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli dari Wuhan
Baca: Virus Corona Pada Orang Tanpa Gejala Dapat Teridentifikasi Melalui Uji Swab
Dia mengalami luka pada kulit kaki.
Luka tersebut mengeras hingga meletus.
Awalnya, itu dianggap berasal dari gigitan laba-laba.
Dua hari kemudian, sang bocah mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, gatal-gatal hebat, dan rasa terbakar pada lesi kaki.
Ia pun dilarikan ke rumah sakit pada 8 Maret 2020 lalu.
Karena wabah Corona sedang menyelimuti Italia, bocah tersebut tidak menjalani tes virus Corona.
Namun, pada 29 Maret 2020, lima minggu setelah kasus pertama Covid-19 di Italia, laporan resmi pertama tentang lesi pada anak-anak sebagai gejala Covid-19 pun muncul.
Kini, satu dari lima pasien di rumah sakit Italia menunjukkan kondisi dermatologis yang aneh.
Seorang ahli dermatologi anak di Bari, Mazzotta Troccoli, mengatakan, gejala tersebut sudah menjadi hal yang umum di Italia.
"Jika pengamatan lebih lanjut dari data laboratorium mengkonfirmasi bahwa ada gejala baru Covid-19, tanda dermatologis ini dapat berguna untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja," tulis Troccoli dalam sebuah pernyataan.
Baca: Update Corona Dunia 15 April 2020: Daftar 40 Negara dengan Kasus Terbanyak, Indonesia Urutan 37