Laporan Reporter Tribunnews, Apfia Tioconny
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makan saat sahur merupakan sumber energi utama untuk menahan lapar selama kurang lebih menjalankan ibadah puasa sekitar 14 jam.
Tapi, sahur juga bisa menjadi bumerang yang membuat tubuh lemas dan mudah lapar kalau asal mengonsumi makananannya.
Dr. Tan Shot Yen, M.hum menjelaskan, makan sahur bisa menimbulkan bumerang apabila makaman yang dikonsumsi berlebihan hingga perut benar-benar begah.
Misalkan nasi, roti, susu, kentang, daging, teh manis semua dimakan saat sahur belum dua jam puasa tubuh bisa langsung kelaparan lagi
"Sahur bukan yang gila-gilaan, semua dijejelin sampainm enggak kuat, semua tepung, gorengan, yang manis-manis masuk akhirnya baru dua jam puasa tumbang," ungkap dr. Tan saat live di instagram Kemenkes, Rabu (29/4/2020).
Baca: TNI AL Klarifikasi Pernyataan Laksma Suradi yang Mengaku Punya Ramuan Herbal untuk Covid-19
Makan sampai begah hingga berlebihan gula, garam, lemak malah akan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh sehingga insulin bekerja lebih kencang.
Makanan yang masuk berlebihan kemudian malah menjadi lemak jahat didalam tubuh, yang membuat tubuh malah makin melar usai puasa.
Baca: Iis Dahlia Puyeng Tak Punya Pemasukan, Curhat Punya Tagihan Cicilan Rumah Ratusan Juta Rupiah
"Makan berlebihan itu boro-boro bertahan lama, gak bikin kenyang malah ningkatin kadar gula darah yang disimpan jadi lemak. Abis imsak pun tidur lagi, selesai puasa badan mekar," kata dr. Tan.
Baca: Kredit di Bawah Rp 500 Juta Dapat Subsidi Bunga hingga 6 Persen Selama 6 Bulan
Dan, resep sahur yang sehat adalah gizi seimbang dengan menerapkan pola makan 'Isi Piringku' yang takarannya kalau piring di bagi dua setengah nasi dan daging setengah piring sayur dan buah. Jangan lupa juga minum air putih.
"Lauknya jangab melulu goreng-goreng terus, kombinasikan cara masaknya misalnya dimasak dengan soto," pungkas dr. Tan.