TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maestro campursari Didi Kempot meninggal dunia karena dugaan awal henti atau gagal jantung, Selasa(5/5/2020) kemarin yang mengagetkan seluruh sobat ambyar.
Orang-orang terdekat Didi Kempot menyebutkan pelantun lagu 'Cidro' ini tidak banyak keluhan penyakit.
Didi Kempot merasa panas dan sesak sebelum meninggal dan dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya penyanyi yang dijuluki 'The Godfather of Broken Heart' juga punya riwayat asma.
Karena asma pula yang membuat Didi Kempot selalu membawa alat bantu pernapasan ketika manggung.
Terkait riwayat penyakit asma, penyakit ini merupakam penyakit paru-paru jangka panjang yang menyebabkan saluran udara meradang sehingga membuat sulit bernapas.
Dilansir dari WebMD, gejala asma selain sesak napas biasanya juga ditandai dengan batuk, mengi atau bunyi yang kencang saat bernapas.
Untuk asma yang berat atau yang riskan dapat membuat penderita sulit untuk berbicara.
Pemicu asma ini bisa disebabkan oleh alergi seperti debu, serbuk sari, bulu hewan maupun pengaruh cuaca terlalu panas atau terlalu dingin.
Pekerjaan yang selalu berada dilingkungan yang dekat dengan asap kimia dan debu juga bisa memancing timbulnya asma.
Kemudian asma bisa terjadi karena tingginya tingkat sel darah putih yang biasa menyerang orang dewasa antara 35 dan 50 tahun.
Pemeriksaan orang yang terindikasi asma ini akan meliputi pemeriksaan paru-paru seperti spirometri atau tes pernapasan sederhana, maupun rontgen dada.