News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kenali Ragam Gejala yang Paling Sering Dikeluhkan Pasien Virus Corona di Indonesia

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 39 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Fiji tiba di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, di Jakarta, Sabtu (16/5/2020). Selanjutnya seluruh WNI tersebut dibawa ke Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, guna menjalani protokol kesehatan. TRIBUNNEWS/HO/PUSPEN TNI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apa saja gejala infeksi virus corona yang dirasakan oleh pasien virus corona di Indonesia? 

Belum ada data komprehensif soal ini. Namun, jika melihat statistik yang ditampilkan pada laman covid19.go.id, sebagian besar pasien memiliki gejala yang umum seperti sering disampaikan oleh WHO, yaitu batuk, demam, dan sesak napas. 

Namun data yang ditampilkan pada laman Covid-19 baru merupakan data 7% pasien Covid-19 di Indonesia. Berikut data gejala pasien yang dipublikasi di Peta Sebaran Covid-19, dikutip pada Sabtu (30/5/2020):

Dari data di atas, sebanyak 76,7% pasien disebut mengalami batuk. Pasien dengan gejala riwayat demam dan demam masing-masing sebanyak 52,4% dan 47,4%.

Sementara, 41,5% pasien Covid-19 di Indonesia menderita sesak napas dan 33,4% pasien memiliki gejala sesak napas. 

Baca: Perjalanan Karier Olla Ramlan: Dari Artis Figuran Menanjak Jadi Seleb Papan Atas

Beberapa pasien juga merasakan gejala seperti sakit tenggorokan (32,1%), pilek (31,2%), dan sakit kepala (23,7%).

Selain itu, ada 19,7% pasien menderita gejala mual, 17% mengalami keram otot, 10,8% pasien memiliki gejala menggigil, 8,5% menderita diare, dan 7,3% pasien bergejala sakit perut. 

Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan bahwa data yang ditampilkan pada laman covid19.go.id baru data 7% pasien.

"Betul, itu gambaran penderita Covid-19 yang memiliki komorbid (penyakit penyerta), di mana datanya digambarkan dari 7 persen pasien positif Covid-19," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020). 

Mengapa hanya data 7% pasien yang dikumpulkan? Menurut Wiku, ada dua kemungkinan mengapa data tersebut hanya sebesar 7%.

Pertama, karena  fasilitas kesehatan yang merawat pasien belum mengisi data pasien secara lengkap. Kedua, pasien memang tidak memiliki komorbid.

Penyakit penyerta Berdasarkan data di atas, hipertensi menjadi penyakit penyerta pasien positif Covid-19 terbanyak yang diderita pasien, yaitu sebesar 52,8%. 

Baca: Ivan Gunawan: Virus Corona Mungkin Sama dengan HIV. . .

Kemudian, diabetes dengan 33,3%, dan penyakit jantung sebesar 20,7%.

Beberapa pasien juga sebelumnya telah memiliki penyakit paru kronis (16,1%), gangguan napas lain (8,2%), ginjal (5,2%), dan asma (3,2%).

Baca: Avanza Bekas Produksi 2017-2018 Ditawarkan dengan Harga Mulai Rp 135 Jutaan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini