News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dwi Sasono Terjerat Narkoba

Dwi Sasono Pakai Ganja karena Susah Tidur, Ketahui Penyebab Susah Tidur dan Solusinya Tanpa Narkoba

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain film Dwi Sasono saat menghadiri acara press screening film 5 Cowok Jagoan di CGV Blitz Megaplek, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017). Dwi Sasono memerankan tokoh Dedy pada film produksi MVP Picture yang akan tayang pada 14 Desember mendatang. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Dwi Sasono terjerat narkoba dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kepada polisi ia membeberkan alasannya mengonsumsi ganja dalam sebulan terakhir.

Selama pandemi covid-19 melanda, aktivitas Dwi Sasono lebih banyak di rumah.

Ia jadi susah tidur karena pekerjaannya sebagai aktor ikut kena imbas kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dalam rangka menekan penularan virus.

Sebagai solusi, Dwi Sasono ambil jalan pintas. Ia mengonsumsi narkoba jenis ganja, secara diam-diam. Widi Mulia, sang istri, sama sekali tak mengetahui hal itu.

Tidur adalah hal penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Tidur juga membantu membersihkan racun di otak sehingga kita bisa waspada di keesokan harinya dna bisa berpikir jernih.

Umumnya, orang dewasa butuh tidur malam tujuh hingga delapan jam.

Baca: Kata Polisi Tentang Sang Istri Saat Penggeledahan di Kediaman Dwi Sasono

Baca: Widi Mulia Tak Tahu Suaminya Konsumsi Ganja, Polisi Sebut Dwi Sasono ''Bermain'' Rapi Sekali

Namun, tidur bagi sebagian orang adalah hal yang susah. Dwi Sasono satu di antaranya.

Pakar tidur Nancy Foldvary-Scaefer menyarankan, untuk melakukan berbagai cara agar bisa tidur nyenyak di malam hari.

Aktor berinisial DS atau Dwi Sasono saat dirilis terkait kasus kepemilikan narkoba di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020). DS ditangkap pada 26 Mei lalu di rumahnya di kawasan Pondok Labu Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan, polisi berbasil menemjkan barang bukti ganja seberat 16 gram. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Namun, sebelum itu, ketahui dulu, berbagai hal yang membuat seseorang susah tidur.

Selain pengaruh eksternal, ada banyak hal dalam diri kita yang turut berdampak negatif pada kualitas tidur kita.

"Beberapa orang mengalami insomnia kronis yang membuat mereka susah tertidur. Bahkan, ada orang yang terbangun di malam hari dan tak bisa kembali tertidur," ucap Foldvary-Schaefer.

Baca: Dwi Sasono Terjerat Narkoba, Sophia Latjuba Ungkap Kesedihannya

Sulit tidur di malam hari juga bisa disebabkan adanya penyakit tertentu dalam tubuh kita.

Berikut penyakit yang bisa membuat ktia sulit tidur di malam hari:

  • sakit kronis
  • refluks asam
  • sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome
  • sleep apnea
  • perubahan hormon yang disebabkan oleh menopause
  • narkolepsi
  • diabetes
  • depresi
  • masalah umum yang berkaitan dengan penuaan

Jika sulit tidur disebabkan karena masalah kesehatan, sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter.

Pikiran yang terlalu fokus atau khawatir pada permasalahan yang belum selesai juga membuat banyak orang sulit menutup mata di malam hari.

Baca: Dukung Dwi Sasono, Lukman Sardi: Kesalahan Adalah Pelajaran Berharga

Tentunya, ini turut berdampak pada kualitas tidur kita. Hal ini akan membuat kita merasa lelah dan sulit produktif di pagi hari.

"Selain itu, kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan mengambil keputusan dan respons emosional terhadap aktivitas normal sehari-hari," ucapnya.

Pengaruh stres

Banyak orang membawa tekanan dalam hidupnya hingga ke tempat tidur sehingga sulit memejamkan mata.

Memang tidak mudah untuk melupakan stres yang hinggap di pikiran kita.

Namun, memikirkan hal tersebut hingga berlarut-larut hanya akan membuat kita sulit beristirahat.

"Sebisa mungkin lupakan semua permasalahan yang terjadi agar kita bisa tidur," kata Foldvary-Schaefer.

Menurut Foldvary-Schaefer, meluakan permasalahan hidup ketika waktu tidur tiba memang perlu latihan.

Namun, komitmen untuk mengurangi stres ketika waktu tidur tiba bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.

Cara mengurangi stres

Memikirkan permasalahan hidup yang membuat stres saat berada di tempat tidur hanya akan membuat otak kita mengasosiasikan kamar tidur kita sebagai tempat yang tidak nyaman.

Akibatnya, kita tidak bisa merasa rileks dan memejamkan mata untuk beristirahat. Untuk mengatasinya, hilangkan semua hal negatif saat memasuki kamar.

Dwi Sasono bersama istrinya, Widi Mulia, saat ditemui di FX Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020). (Warta Kota/Feryanto Hadi)

Hal ini bisa kita lakukan dengan mempraktikan kebiasaan tidur yang sehat.

Berikut tips untuk mempraktikan kebiasaan tidur sehat:

1. Buat perencanaan untuk esok hari

Usai makan malam, sediakan waktu khusus untuk memikirkan hal-hal apa yang hari kita selesaikan di esok hari.

Cara ini berfungsi untuk menenangkan pikiran sehingga kita bisa merasa rileks.

2. Jika tidak bisa tertidur dalam waktu 20 menit, bangkitlah dari tempat tidur

Ketika pikiran-pikiran yang menganggu datang dan membuat ktia tak bsia tertidur, segera bangun dari tempat tidur dan berpindahlah ke ruangan lain.

Cara ini akan membuat otak fokus pada koordinasi motorik daripada pikiran-pikiran yang menganggu tersebut.

3. Hindari stimulasi berlebihan

Ketika berada di tempat tidur, hindari untuk melakukana aktivitas lain seperti makan, bekerja atau menggunakan ponsel.

Sebaiknya, kita ganti dengan mendengarkan musik yang rileks atau membaca buku untuk menenangkan pikiran.

4. Berlatih yoga atau meditasi

Ilustrasi-Meditasi.(Shutterstock /Kompas.com) (Shutterstock /Kompas.com)

Yoga dan meditasi membantu melatih kesadaran dan fokus pikiran. Alhasil, otak akan lebih rileks dan bisa tertidur dengan nyenyak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Yang Harus Dilakukan saat Kita Sulit Tidur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini