Tim Universitas Oxford bekerja dalam kemitraan dengan AstraZeneca dan melakukan uji coba manusia di Brasil, pusat pandemi saat ini.
Mereka akan mengetahui apakah vaksin itu berhasil atau gagal pada bulan Agustus mendatang.
Mereka sudah mulai memproduksi vaksin untuk memastikan peluncuran cepat jika vaksin efektif.
Pasokan 2 miliar dosis telah disepakati untuk disebarkan di seluruh dunia pada akhir tahun.
Profesor Jepang Buat Antibodi Artifisial yang Menghalangi Virus Corona dari Pengikatan Sel
Selain Inggris dan Swedia, Jepang juga berlomba membuat antibodi untuk penanganan virus corona.
Profesor Kazuhiko Katayama dari Universitas Kitasato Jepang membuat antibodi artifisial yang menghalangi virus corona dari pengikatan sel dan dapat mencegah infeksi nantinya.
"Ini adalah pendekatan baru untuk membuat obat dengan antibodi, tetapi jika dapat digunakan secara praktis, opsi untuk perawatan akan diperluas di masa depan. Oleh karena itu saya ingin bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memulai penelitian dan pengembangan untuk aplikasi praktis seperti eksperimen pada hewan," ungkap Profesor Kazuhiko Katayama, Jumat (8/5/2020).
Kelompok-kelompok penelitian seperti Universitas Kitasato telah mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan antibodi artifisial yang menghalangi virus corona baru dari pengikatan sel dan mencegah infeksi.
Hal tersebut memiliki aplikasi potensial dalam pengembangan agen terapi baru.
Ketika terinfeksi oleh virus, beberapa jenis protein yang disebut "antibodi" diproduksi di dalam tubuh.
Dari jumlah tersebut, "antibodi penawar" mengikat virus dan dengan demikian mencegah virus dari mengikat ke permukaan sel manusia.
Karena virus corona menjadi tak bisa mengikat ke permukaan sel manusia, maka dapat mencegah terjadinya infeksi.
Sekelompok peneliti Profesor Kazuhiko Katayama dan lainnya di Universitas Kitasato menganalisis protein pada permukaan coronavirus baru dan menganalisis informasi tentang gen yang diperlukan untuk mengikat virus corona tersebut.