News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sedikit Lagi, Ilmuwan Eropa Segera Ciptakan Antibodi Virus Corona

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paramedis Jess Baddams berpose sambil memegang sampel darah selama program pengujian antibodi di Hollymore Ambulance Hub di West Midlands Ambulance Service di Birmingham, Inggris pada 5 Juni 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Para ilmuwan dari Inggris dan Swedia dilaporkan segera menciptakan terobosan pengobatan antibodi untuk COVID-19 yang bisa menyelamatkan banyak nyawa orang di dunia.

Seperti yang dilansir Arab News, perusahaan farmasi raksasa Inggris-Swedia AstraZeneca sedang mengembangkan pengobatan antibodi tersebut.

Untuk permulaan, antibodi itu mungkin diprioritaskan untuk pasien lanjut usia dan rentan karena alasan biaya.

Antibodi yang langsung disuntikkan dalam tubuh akan menjadi senjata untuk menetralkan virus.

Pengobatan antibodi ini bisa dijadikan harapan besar bagi pasien virus corona yang berada pada tahap awal infeksi.

Baca: Klaim Temukan Formula Herbal Antibodi Covid-19, Tim Riset Ini Siap Bantu Pemerintah

Baca: Studi Herd Immunity di Swedia Tunjukkan Hanya Sebagian Kecil Komunitas yang Punya Antibodi Covid-19

Paramedis Jess Baddams berpose sambil memegang sampel darah selama program pengujian antibodi di Hollymore Ambulance Hub di West Midlands Ambulance Service di Birmingham, Inggris pada 5 Juni 2020. (Simon Dawson / POOL / AFP)

Pascal Soriot, CEO AstraZaneca, mengatakan bahwa perawatan yang sedang dikembangkan adalah kombinasi dari dua antibodi.

Kombinasi dua antibodi digunakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya resistensi terhadap salah satu antibodi.

Terapi antibodi memang lebih mahal daripada produksi vaksin.

Namun, Soriot mengatakan antibodi lebih cocok pada orang tua yang mungkin tidak dapat mengembangkan respons yang baik terhadap vaksin.

Pengobatan sekarang sedang diuji dengan kecepatan penuh.

Para eksekutif berharap antibodi akan masuk ke produksi penuh tahun depan.

Perawatan antibodi dapat digunakan untuk tujuan yang sama seperti vaksin, yang biasanya memicu reaksi tubuh untuk membuat antibodi sendiri.

Lebih dari 200 tim di seluruh dunia berlomba untuk menjadi yang pertama mengembangkan vaksin.

Para ilmuwan dari Universitas Oxford di Inggris berada di antara para pelopor.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini