Kemampuan menyembuhkan banyak penyakit membuat julukan 'obat dewa' melekat pada dexamethasone.
"Jadi ini kaya obat dewa, karena anti inflamasi itu bisa terjadi di banyak kasus," ungkap Revi.
Revi mengungkapkan dexamethasone sering digunakan untuk menangani penyakit pneumonia.
"Kami biasa pakai obat steroid pada penyakit infeksi seperti pneumonia," ujar Revi.
Bahkan, Revi pernah melakukan penelitian kemampuan dexamethasone dalam kasus pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
"Saya pernah melakukan penelitian yang menunjukkan dexametasone efektif untuk pneumonia bakteri, nah saat ini, pneumonianya dikarenakan virus," ungkap Revi.
Baca: Faktor Pemicu Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Capai Rekor 1.331 Kasus dalam Sehari
Termasuk Obat Keras
Sementara itu, Revi mengungkapkan dexamethasone merupakan obat keras.
"Tapi di Indonesia masih dijual bebas, belum ada pembatasan," ungkap Revi.
Revi mengungkapkan semestinya dexamethasone tidak dijual secara bebas.
"Ini harus menggunakan resep, di pasaran mestinya nggak boleh," kata Revi.
Sebab, menurut Revi, efek jangka panjang dexamethasone perlu diwaspadai.
"Efek samping steroid pada umumnya dapat menyebabkan diabetes, dapat menyebabkan tulang keropos, dapat menekan imunitas, kekebalan bisa turun, cutting syndrome, tapi itu jangka panjang," ungkapnya.
Baca: Dokter Reisa: Dexamethasone Bukan Obat Cegah Covid-19
Revi mengungkapkan tidak mudah mendidik masyarakat untuk tidak memakai obat jenis ini dalam jangka panjang.