TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Metode terapi uap banyak dipilih para orangtua saat anaknya mulai mengalami batuk pilek.
Terapi uap saat ini mudah dilakukan kapanpun juga bisa dilakukan di rumah secara mandiri,.
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Respirologi, dr. Rifan Fauzie, SpA menyebutkan terapi uap memang bisa menjadi cara pencegahan apalagi kalau anak memiliki penyakit seperti magh biasanya sudah sering menggunakan terapi uap ini.
"Kalau batuk sebetulnya sebagai pencegahan di uap dengan obat pelega kalau anak yang ada asma sudah mengenal salbutamol itu bisa diminun atau diinhalasi," kata dr. Rifan, saat live bersama Radio Kesehatan, Rabu (8/7/2020).
Terapi uap dapat mencegah timbulnya gejala batuk atau pilek yang lebih berat, namun dr. Rifan mengingatkan jangan lupa untuk berikan asupan cairan yang lebih banyak saat anak batuk.
"Terapi uap bisa untuk mencegah timbul serangan berat tapi yang penting asupan cairan," ungkap dr. Rifan
Cairan saat batuk dan pilek sangat dibutuhkan karena dapat membuat dahak yang kental jadi lebih encer dan bisa dikeluarkan lewat saluran napas.
Baca: Kenali Kandungan Obat Batuk Bagi Anak Agar Rentang Waktu Untuk Sembuhnya Tidak Semakin Lama
Baca: Antibiotik Tidak Cocok Diberikan Kepada Anak yang Mengalami Batuk dan Pilek
"Cairan itu punya efek untuk mengencerkan dahak jadi lebih ringan batuknya. Lalu dahak bisa dibatukan lewat saluran napas sehingga tidak menyebabkan gangguan bernafas," ungkap dr. Rifan.
Nah sumber-sumber cairan yang disarankan saat anak batuk utamanya adalah air mineral, Air Susu Ibu (ASI) bagi anak usia di bawah dua tahun atau dengan susu formula.
Pilihan lainnya adalah makanan yang banyak megandung cairan seperti dari sayur dan buah-buahan sekaligus bisa mendapatkan vitamin dari sayur dan buah.
"Soup hangat itu ada sayur dan cairannya, ada vitamin juga itu bagus untuk mekanisme pertahanan tubuh," kata dr. Rifan.