Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia ini akan membuat orang yang terjangkit virus ini mengalami infeksi saluran pernapasannya.
Gejalanya pun identik dengan penyakit di saluran dipernapasan sehingga sering dikatakan kalau orang-orang yang terkena covid-19 paru-parunya akan rusak.
Namun Dokter Spesialis Paru, dr. Pompini Agustina, Sp.P (K) menekankan tidak selalu orang yang terkena covid-19 paru-parunya akan rusak.
Baca: Polda Metro Jaya Bakal Periksa Hadi Pranoto Kamis Besok Terkait Kasus Klaim Obat Covid-19
"Tidak selalu menimbulkan kerusakan ada yang kondisinya normal-normal saja walau terkonfirmasi terkena covid19," ungkap dr. Pompini saat webinar bersama Telkomedia, Selasa (11/8/2020).
Kerusakan pada jaringan paru ditentukan oleh keadaan pasien saat terkena covid-19 kalau mengalami kondisi sakit yang ringan maka kondidi parunya akan normal.
Tapi kalau mengalami kondisi covid-19 yang berat bisa memperberat juga kondisi baru pasien sehingga bisa timbul gejala gagal napas.
Baca: Di Tengah Pandemi Covid-19, DKI Jakarta Catatkan Realisasi Investasi Tertinggi Nasional
"Ada yang pneumonia ringan ada yang berat pada kasus yang kelainan makanya ada pasien yang gagal napas," ucap dr. Pompini.
Masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena dengan terapi medik maka dokter dan tenaga kesehatan berupaya akan membuat paru-paru pasien berfungsi normal lagi dan tidak menimbulkan kerusakan.
"Gak usah khawatir dengan program rehab medis membantu memperbaiki fungsi paru, mengoptimalkan fungsi paru, sehingga aktivitas sehari-hari tidak terganggu, tidak semua paru menimbulkan bekas," ungkap dr. Pompini.