TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis penyakit dalam, Dr dr Dicky Kurniawan Tontowiputro, SH, SpPD, FINASIM meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh urusan sembelit.
Dirinya menyebut ada sejumlah bahaya yang membayangi jika keluhan sembelit dibiarkan berlarut-larut dan tidak segera ditangani.
Sembelit sendiri merupakan gangguan ketika BAB, utamanya dalam kurun waktu satu minggu seseorang tidak lebih dari 3 kali untuk buang hajat.
Bahkan yang lebih ekstrem tidak BAB selama lebih dari satu minggu.
"Jadi, less than 3 times a week, selebihnya masuk kategori sembelit," kata Dicky kepada Tribunnews, Minggu (16/8/2020).
Dicky menegaskan masalah sembelit tidak boleh diremehkan oleh masyarakat.
Karena ada bahaya yang mengintai jika urusan sembelit diabaikan.
"Feses itu kan toksik (beracun) yang bisa jadi zat karsinogen penyebab kanker di bagian usus."
"Kemudian bahaya kedua, ketika feses lama mengendap jadi mengeras dan saat mengejan untuk mengeluarkan menjadi berbahaya, terutama yang memiliki hipertensi bisa bertambah tinggi tekanan darahnya dan rawan terkena stroke," urainya.
Selanjutnya, Dicky mengatakan bahaya ketiga sembelit adalah dapat menimbulkan luka di bagian anus saat feses dikeluarkan.
Ini karena feses yang mengendap lama di usus akan kekurangan air dan mengeras.
"Jadi ambeien, pecahnya pembuluh darah dari dalam anus, keluar darah akibat robekan," tegasnya.
Terakhir Dicky menyarankan untuk masyarakat dapat memenuhi kebutuhan serat harian.
Karena serat merupakan kunci untuk mengatasi sembelit dan dapat terhindar dari masalah-masalah lain yang ditimbulkannya.