Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melahirkan lewat operasi caesar merupakan pilihan tepat untuk kondisi tertentu, demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya.
Biasanya dokter menyarankan wanita melahirkan dengan operasi caesar jika panggul ibu yang terlalu sempit untuk melahirkan normal, ketuban pecah dini, pre-eklamsia, janin terlalu besar maupun janin kembar.
Di balik keberhasilan melahirkan dengan metode tersebut, ternyata juga ada efek negatifnya bagi anak-anak yang dilahirkan secara caesar.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal DR. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) menyebutkan metode kelahiran caesar dapat memengaruhi sistem imun anak.
Alasannya karena kelahiran caesar menggangu kolonisasi bakteri dan mikrobiota di saluran yang fungsinya untuk perkembangan imunitas yang menentukan kematangan usus, perkembangan metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Baca: Apakah Minum Kopi Masih Dibolehkan untuk Ibu Hamil?
“Anak yang lahir secara normal akan dikolonisasi oleh bakteri vagina dan feses Ibu, termasuk Lactobacillus dan Bifidobacterium. Sedangkan anak yang lahir secara caesar, proses kolonisasi mikrobiotanya terpengaruh faktor eksternal sehingga terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus," ucap dr. Ali saat webinar bersama Nutriclub, Kamis (27/8/2020).
Namun orang tua tidak usah panik pertumbuhan anak menjadi kurang sempurna.
Sebab, pascamelahirkan dan setelah enam bulan, mikrobiota usus anak yang lahir caesar akan serupa dengan anak lahir normal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD untuk mendukung pertumbuhan mikrobiota usus pada anak yang lahir caesar bantu dengan pemberian ASI ekslusif.
“Awal kehidupan hingga usia tiga tahun merupakan jangka waktu penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang yang bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif," ungkap dr. Ali.
ASI mengandung lebih dari 200 spesies probiotik dan prebiotik yang dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada anak yang lahir secara caesar.
"Hal ini dapat membantu meningkatkan sistem imun selama dua tahun pertama kehidupan serta menurunkan risiko anak mengidap penyakit alergi,” pungkas Prof. Juffrie.