Hormon memainkan peran besar dalam mengatur siklus pertumbuhan rambut.
Pada kondisi kehamilan misalnya, penurunan kadar esterogen dapat menyebabkan kerontokan.
Itu karena esterogen merupakan hormon ramah rambut yang menjaga rambut dalam fase pertumbuhan dalam jangka optimal.
3. Kondisi medis tertentu
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan rambut rontok. Salah satunya adalah alopecia areata, yang terkait dengan sistem kekebalan dan menyebabkan rambut rontok.
Selain itu infeksi jamur di kulit kepala seperti kurap, dan gangguan yang disebut trikotilomania juga dapat membuat rambut rontok.
Di samping kondisi medis, perawatan kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan rambut rontok. Di antaranya adalah kemoterapi dan radiasi.
4. Konsumsi obat dan suplemen
Rambut rontok bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Misalnya saja obat yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
Penggunaan pil KB dan kontrasepsi hormonal juga bisa memiliki efek serupa.
5. Stres
Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah guncangan fisik atau emosional.
Biasanya, jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara. Stres juga bisa memicu masalah kulit kepala, seperti ketombe, mengganggu kebiasaan makan, dan mengacaukan sistem pencernaan.
6. Gaya dan perawatan rambut