Kontrol bisa dilakukan tanpa ke Rumah Sakit, seperti memulai telemedicine.
Pasien juga diajarkan bagaimana cara mengukur denyut nadi apalagi pengukuran itu bisa lebih mudah dengan adanya jam pintar, juga mengukur kadar oksigen tubuh.
Alat sederhana ini juga banyak dijual di toko online.
Namun, dokter Rony mengingatkan, ada beberapa kondisi dimana harus segera ke rumah sakit.
Setidaknya ada empat kondisi, dimana tidak bisa ditunda ke RS, yakni bila nyeri dada yang hebat, sesak nafas, berdebar-debar tidak bisa ditanggulangi obat, dan tidak sadarkan diri, atau kejang, keluar keringat dingin dan pandangan semakian kabur.
Kondisi-kondisi tersebut tidak mungkin dirawat di rumah.
Baca: Satu Jemaah Tabligh Asal Indonesia Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung di India
Baca: Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan Dilengkapi Nilai Gizi, di Antaranya Tingkatkan Kesehatan Jantung
Selain harus rutin mengonsumsi obat untuk menghindari kekambuhan, faktor yang dikaitkan dengan jantung juga harus diperhatikan dan dalam kondisi stabil di antaranya diabetes, hipertensi harus terkontrol.
Diabetes kaitan dengan gula, harus memotong diet gula dan beralih ke yang lebih segar pilih jus daripada teh manis, minum air putih daripada minuman manis.
Hipertensi hal penting adalah konsumsi garam yang harus dibatasi.
Kolesterol juga harus dijaga dengan mengurangi makanan yang banyak minyak, gorengan, dan alkohol.
Selain nutrisi yang sehat, kebiasaan lain yang harus dilakuan dengan olahraga yang aman dan dikerjakan di rumah.
Durasi 30-90 menit, tapi tidak boleh lebih dari 90 menit, frekuensi 3-5 kali per minggu.
Dokter dari RS Primaya ini mengatakan, tidak hanya pasien yang memiliki riwayat sakit jantung yang harus mencegah terinfeksi Covid, namun juga anggota keluarga lain.
Ada anggota keluarga yang masih muda, jadi karyawan dan terkena positif Covid tanpa gejala (OTG).