News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Hernia pada Bayi dan Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Menanganinya

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hernia umbilikalis adalah suatu kondisi ketika terdapat bagian usus yang menonjol keluar dari pusar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya orang dewasa, hernia dapat dialami oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pada bayi dan anak-anak.

Hernia berasal dari kata Herniae (latin) berarti tonjolan yang secara medis diartikan adanya kondisi tubuh ketika "isi suatu organ keluar/ masuk ke organ atau ruang lain dan lokasinya bisa bervariasi.

"Hernia bisa muncul akibat adanya defek atau celah pada dinding tubuh," kata dr.Yhohan Z.Thaihutu, Sp.BA, dokter Spesialis Bedah Anak Siloam Hospitals Balikpapan, Jumat (13/11/2020).

Disampaikan Yhohan, hernia pada bayi dan anak yang sering ditemui adalah hernia umbilikalis dan hernia inguinalis.

Baca juga: Cegah Stroke dengan Meraba Denyut Nadi Sendiri

Keduanya bisa didapatkan pada bayi laki-laki ataupun perempuan.

Seringkali tidak berupa keluhan nyeri atau rewel, namun bila tidak ditanggulangi secara tepat bisa berdampak buruk.

Lantas bagaimana cara mendeteksi kondisi ini?

Hernia Umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah tonjolan yang didapatkan di pusar dan sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur namun cukup banyak juga kasus pada bayi yang terlahir dengan usia kandungan cukup bulan.

Ciri-ciri bayi yang memiliki hernia umbilikalis adalah terdapat tonjolan lunak pada pusar atau terlihat pembengkakan pada area tersebut, terutama ketika Si Kecil menangis, atau mengejan seperti saat buang air besar.

Hernia umbilikalis terjadi karena adanya celah (defek) dinding perut di area pusar sebagai akibat kurang sempurnanya penutupan lapisan dinding perut.

"Sehingga ada celah persis dibawah kulit di area pusar yang pada saat tekanan perut meningkat (misal saat sedang menangis) mengakibatkan usus terdorong ke arah celah dan menonjol keluar", sebut dr.Yhohan Z.Thaihutu, Sp.BA., yang setiap hari berpraktik di Siloam Hospitals Balikpapan menuturkan.

Dikatakannya, tonjolan ini bisa ditangani tanpa melalui prosedur pembedahan, yaitu melakukan upaya taksis manual dengan menekan defek menggunakan media seperti koin lebar seperti yang secara tradisional sudah banyak dilakukan di masyarakat.

Baca juga: Tips Menghadapi Musim Hujan Agar Stamina Terjaga, Wajib Sedia Vitamin dan Obat-obatan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini