Hal ini dimungkinkan sehingga saat Si Kecil mengejan atau menangis, usus tidak dapat menonjol keluar.
Secara berangsur tubuh akan bertumbuh dan otot-otot serta lapisan dinding perut berkembang dan menutupi atau mengecilkan defek.
"Biasanya proses ini akan terjadi sampai dengan sebelum usia 1 tahun," katanya.
Namun ditambahkan apabila defek yang terjadi terlalu besar, biasanya ukuran diameter lebih dari 1 inchi atau hernia nya yang dalam hal ini usus mengalami jeratan dan nyeri maka sebaiknya dilakukan prosedur penutupan defek dengan pembedahan atau operasi.
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis disebabkan oleh adanya celah saluran ingunal diarea lipat paha bagian atas yang belum menutup sempurna.
"Hernia inguinalis banyak ditemukan pada anak laki-laki, terutama yang terlahir prematur", imbuh Yhohan.
Hal ini disebabkan karena celah tersebut merupakan kelanjutan jalur yang digunakan sebagai penurunan saluran testis dari perut ke kantong kemaluan (zakar).
Dalam presentasinya, dokter spesialis bedah anak ni menceritakan bahwa proses yang hampir sama juga bisa dialami oleh bayi perempuan yang lazimnya isi hernia ini adalah usus namun yang terjadi adalah ovarium atau indung telur yang masuk sebagai isi hernia.
"Perhatikan, apakah ada benjolan yang awalnya sebesar kelereng atau ibu jari pada area selangkangan bagian dalam atau bahkan adanya tojolan sampai ke kantong zakar bayi, terutama ketika dia sedang menangis atau mengejan.
Jika benar demikian, maka bayi Anda kemungkinan mengalami hernia inguinalis", sebut Yhohan.
Pada bayi atau anak perempuan akan terlihat tonjolan yang cenderung terlihat lebih kecil di selangkangan dan terkadang tonjolan tersebut mencapai bagian atas bibir kemaluan (labia).
Apabila buah hati Anda mengalami hal demikian jangan ragu untuk membawa Si Kecil ke rumah sakit.
Dokter Bedah Anak akan memastikan apakah tonjolan tersebut merupakan hernia atau bukan.