TRIBUNNEWS.COM - Menurunkan angka kematian ibu dan bayi jadi bahasan utama dalam Forum Kesehatan Nusantara (FKN) 2020 yang diselenggarakan secara virtual oleh NU Circle.
Pada kesempatan itu Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K) menyampaikan bahwa risiko komplikasi yang terjadi pada ibu hamil dapat dikurangi.
Dengan catatan, lanjut dia, yakni sebelum hamil ibu sehat dan bergizi baik. Kemudian selama kehamilan melakukan pelayanan antenatal ke petugas kesehatan minimal empat kali.
“Selain itu, saat persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten, kemudahan dalam mengakses layanan rujukan, serta ibu dan bayi mendapatkan layanan neonatal dan nifas,” terang Madarina, pada sesi pertama FKN 2020 yang mengangkat tema “Upaya Strategis Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia”.
Baca juga: Kembangkan Kearifan Lokal dalam Praktik Kebidanan, Upaya Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Forum ini juga turut mengundang Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH sebagai Ketua Bidang Kesehatan NU Circle untuk menjadi moderator.
Prof. Dr. Ir. Raldi Artono K juga jadi pembicara di sesi tersebut.
Prof dr Madarina Julia menambahkan, ASI eksklusif dan MPASI merupakan intervensi terpenting untuk kehidupan bayi dan balita sehingga kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan bisa dicegah.
Tak kalah penting bayi juga harus diberikan perlindungan dari berbagai penyakit dengan imunisasi lengkap.
“Tidak jarang bayi yang dilahirkan dari ibu yang memiliki masalah kesehatan misalnya bayi prematur yang memerlukan perawatan intensif. Hal yang dilakukan tenaga medis terhadap bayi tersebut salah satunya adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir atau neonatus tersebut di dalam sebuah inkubator bayi,” jelasnya.
Baca juga: Cara Mudah Mengajarkan Si Kecil Cuci Tangan Sampai Bersih
Prof. Madarina juga mengatakan, inkubator adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang cocok untuk neonatus atau bayi baru lahir dan memiliki fungsi yaitu untuk menjaga suhu sebuah ruangan agar tetap konstan atau stabil.
Hal ini juga didukung oleh Prof. Raldi, yang menggagas suatu program socio-techno-enterpreneurship tentang layanan peminjaman incubator gratis untuk daerah nusantara yang membutuhkan sejak tahun 2019.
Prof. Raldi menjelaskan, tujuan program ini semata-mata untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan terutama di daerah dengan minimnya fasilitas inkubator.
“Tiga tujuan dasar dari inkubator adalah perawatan, fungsi dan keamanan. Agar cakupan layanan ini bisa lebih luas lagi maka perlu dibentuk agen relawan di tiap daera," katanya.
Baca juga: Kedekatan Ibu dan Bayi akan Membantu Hormon Oksitosin Memproduksi ASI
Hal tersebut selaras dengan ungkapan Prof. Budi Wiweko yang mengatakan bahwa, bayi dengan prematur akan mempengaruhi kualitas kesehatan saat dewasa.