Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun segala aktivitas dilakukan di rumah, namun sarapan tidak boleh ditinggalkan.
Pasalnya tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) juga tak kalah dengan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Anak-anak membutuhkan asupan yang optimal agar PJJ bisa berlangsung optimal.
Kondisi PJJ selama pandemi Covid-19 harus didukung zat gizi.
Zat gizi dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, selain itu PJJ juga membebani otak anak.
Sehingga jadwal makan, jenis makanan, serta jumlah makan anak tetap harus diperhatikan.
Business Executive Officer Nestlé Breakfast Cereals Indonesia, Alaa Shaaban mengatakan selama pandemi Covid-19, anak-anak melakukan PJJ, dan rata-rata siswa menghabiskan 5 sampai 7 jam belajar secara daring.
Karenanya mereka perlu selalu fokus dan berkonsentrasi agar tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dampak penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
Orangtua perlu memahami bagaimana dapat membantu anak-anak agar fokus pada pembelajaran daring mereka setiap hari, dengan menyediakan dan memahami pentingnya asupan gizi seimbang dan teratur, yang dimulai dengan sarapan, dan meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak mempunyai gaya hidup sehat dan aktif, guna membantu anak-anak fokus dan bersemangat selama waktu belajar.
Ahli gizi Dr.Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan, saat tidur anak menggunakan banyak energinya untuk pembentukan hormon pertumbuhan yang akan bertugas merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta meregenerasi berbagai sel.
Akan terjadi penurunan kadar glukosa darah yang signifikan setelah lima jam tidak makan.
Glukosa sangat penting sebagai sumber energi otak. Vitamin B1,B2, B3,B6 sebagai metabolisme energi untuk siap digunakan otak dan fungsi normal sebagai sistem syaraf.