Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Penyakit pada musim pancaroba, khususnya di Indonesia, umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri dan virus dan dilatarbelakangi pola perubahan cuaca.
Sehingga berdampak pada perubahan pola patogen (pembawa) juga akan perubahan pola trasmisi (penyebaran).
Contohnya pada musim hujan, timbul genangan air lalu bersarang nyamuk hingga berdampak adanya penyakit demam berdarah.
Pun begitu pada musim panas disertai angin kencang, yang kembali menyebarkan virus influenza di udara dan bakteri melalui hewan peliharaan.
Baca juga: Cuci Tangan Ada Tekniknya, Ini Caranya Agar Benar-benar Bebas dari Kuman
Baca juga: Tata Cara Mencoblos Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Virus Corona
Musim pancaroba juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit seperti asma, sakit kepala, flu, hingga sakit pada saluran pencernaan juga pada persendian.
Bagaimana agar masyarakat di Indonesia dapat mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut?
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Karawaci, dr. Theo, Sp.PD menyatakan, hal yang paling mendasar agar selalu dilakukan adalah menjaga pola prilaku dan mengatur asupan gizi saat mengkonsumsi makanan.
Menurut Theo, dua hal mendasar tersebut kerap dilupakan oleh masyarakat yang hidup di iklim tropis seperti di Indonesia.
Baca juga: Praktis! 4 Manfaat Susu Cair untuk Asupan Gizi Anak Aktif
"Prilaku gaya hidup dan konsumsi asupan gizi merupakan dua hal yang saling terkait erat guna pencegahan penyakit di musim pancaroba.
Saya ambil contoh, prilaku masyarakat di luar negeri yang terbiasa menghadapi empat musim.
Di saat cuaca dingin, mereka mengubah pola makan dan saat musim semi atau musim panas, mereka menyesuaikan pakaian yang cepat menyerap keringat namun tahan terhadap angin.
Hal ini yang harus dicontoh dan dilakukan terlebih dahulu bagi masyarakat Indonesia sebelum menghadapi musim pancaroba", tutur dr. Theo, Sp.PD , Senin (07/12/2020) ketika berbincang dengan media di Tangerang.
Dikatakan Theo, menyesuaikan prilaku gaya hidup dapat mencegah masyarakat Indonesia dari berbagai penyakit pancaroba.