Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 2,2 miliar orang secara global memiliki gangguan penglihatan atau kebutaan.
Sekitar 1 miliar orang diantaranya memiliki gangguan penglihatan yang sebenarnya bisa dicegah atau belum ditangani, dan 3 juta orang memiliki gangguan pengelihatan atau buta akibat retinopati diabetik.
Era pandemi
Di era pandemi saat ini, para dokter menyarankan penderita diabetes harus tetap menjaga agak gula darah tetap terkontrol untuk mencegah terjadinya komplikasi termasuk gangguan penglihatan.
"Walaupun masih pandemi, para pasien diabetes diimbau untuk tetap melakukan konsultasi dan pemeriksaan rutin, tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan guna memastikan penyakitnya tetap terkendali serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya perburukan penglihatan," jelas Prof. dr. Arief.
Dalam upaya pencegahan dan penanganan dini gejala retinopati diabetik pada penderita diabetes di Indonesia, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) bersama Novartis Indonesia mengadakan kampanye “Fight Against Blindness from Diabetes.”
Dalam kampanye tersebut akan dilakukan pemeriksaan sebanyak 10,000 pasien diabetes di beberapa kota besar Indonesia.
“Selain screening, disejumlah puskesmas, klinik dan rumah sakit, kami juga mengedukasi pasien dan juga masyarakat luas mengenai risiko buta akibat Diabetes Mellitus. Kampanye ini bersinambung dengan semangat peringatan Hari Pengelihatan Dunia pada 14 Oktober lalu dan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November,” jelas dr. M Sidik, SpM(K), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia.
Dr. M Sidik mengatakan di era pandemi Covid-19, para penderita diabetes agar tetap menjaga kesehatan. Apalagi, kondisi tubuh lebih rentan karena harus lebih banyak berdiam diri di rumah dan memiliki keterbatasan ruang gerak.
Hanum Yahya, Country Head of Public Affairs, Communications & Patient Advocacy Novartis Indonesia mengatakan, untuk dapat mencegah dan mengobati Retionopati Diabetik diperlukan pemeriksaan dini agar dapat diketahui perawatan serta pengobatan yang tepat.
Data yang akurat dapat juga memberikan indikasi beban sosial dan ekonomi yang dapat disebabkan oleh kebutaan.