* Rasa kantuk yang ekstrem
* Kesulitan makan
* Keringat berlebih.
Tapi menurut kesaksian ayah Melisha Sidabutar, melansir nakita.id (11 Desember 2020) dari Kompas.com, yang ditemui usai pemakaman menyebutkan anaknya meninggal bukan karena pembengkakan jantung.
Mounstar mengatakan kalau Melisha tidak punya penyakit jantung.
“Jadi begini, dia (Melisha) sebetulnya tidak (punya) penyakit jantung," kata Mounstar saat ditemui di TPU Padurenan, kawasan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/12/2020).
Mounstar mengungkap kalau anaknya lemah tapi keluarga takut membawa ke rumah sakit karena wabah virus corona.
"Sebetulnya, awalnya dia lemah. Jadi, kita di rumah aja deh karena takut di Covid-19 kan,” kata Mounstar menambahkan.
Sang ayah juga mengatakan kalau Melisha mengalami kondisi lemah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Dikatakan, keluarga akhirnya membawa Melisha ke rumah sakit untuk diperiksa.
Di situlah diketahui, papar Mounstar, kalau ada pemekaran di katup jantung Melisha Sidabutar.
Hanya saja, keluarga kembali membawa Melisha pulang karena tidak ada dokter spesialis jantung di rumah sakit awal pemeriksaan.
“Menurut dokter, di katupnya itu ada pemekaran sedikit. Karena di rumah sakit tersebut tidak ada dokter jantung, kita bawa dulu ke rumah," kata Mounstar.
Keluarga kemudian sempat berdoa sebelum berkeinginan membawa Melisha ke rumah sakit yang lebih besar.
Namun, kondisi Melisha semakin melemah hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.(*)